December 11, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

20 Tewas dalam Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Investigasi Dimulai

Dua puluh orang dipastikan meninggal dunia dalam insiden kebakaran hebat yang melanda Gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa, 9 Desember 2025. Api yang diduga berasal dari gudang penyimpanan baterai di lantai satu, dengan cepat meluluhlantakkan bangunan enam lantai tersebut, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan kerugian material yang tak terkira. Hingga 09 December 2025, proses identifikasi jenazah dan penyelidikan mendalam mengenai penyebab pasti kebakaran masih terus dilakukan oleh pihak berwenang.

Peristiwa tragis ini mengejutkan warga ibu kota. Api mulai terlihat pada siang hari dan dalam waktu singkat membesar, menyelimuti seluruh bagian gedung dengan kepulan asap hitam pekat. Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu berjam-jam untuk menaklukkan amukan si jago merah, sementara tim penyelamat berjibaku mengevakuasi korban yang terjebak di dalam bangunan.

Kronologi dan Upaya Penanganan Darurat

Laporan awal mengenai kebakaran Gedung Terra Drone diterima oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta sekitar pukul 12.30 WIB pada hari kejadian. Puluhan unit mobil pemadam dan ratusan personel segera dikerahkan ke lokasi. Medan yang padat dan besarnya intensitas api menjadi tantangan utama bagi petugas. Api dengan cepat menjalar karena diduga adanya material mudah terbakar, termasuk komponen elektronik dan baterai yang menjadi bagian dari operasional perusahaan drone tersebut.

Setelah api berhasil dipadamkan, fokus beralih pada penyisiran dan evakuasi. Petugas Gulkarmat bekerja ekstra hati-hati, menyisir setiap lantai gedung yang kini hangus dan rawan runtuh. “Kami telah menyelesaikan penyisiran di lantai empat dan lima, namun proses ini sangat memakan waktu dan berbahaya. Tim terus bekerja hingga lantai enam untuk memastikan tidak ada lagi korban yang terjebak di dalam,” ujar seorang perwakilan dari Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat, saat ditemui di lokasi kejadian beberapa waktu setelah insiden.

Kondisi bangunan yang tidak stabil dan banyaknya puing reruntuhan mempersulit upaya pencarian. Tim SAR gabungan juga turut diterjunkan untuk membantu evakuasi dan memastikan area steril dari bahaya. Beberapa korban ditemukan di berbagai lantai, mengindikasikan bahwa mereka terjebak saat mencoba menyelamatkan diri dari kepungan api dan asap.

Fokus Penyelidikan dan Duka Mendalam

Pihak kepolisian telah memulai penyelidikan komprehensif untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran. Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri diterjunkan ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dugaan awal mengarah pada gudang penyimpanan baterai di lantai satu sebagai titik awal api. Jenis baterai yang digunakan pada drone, seperti lithium-ion, dikenal memiliki risiko tinggi untuk terbakar jika mengalami korsleting, kerusakan, atau penyimpanan yang tidak tepat.

Proses identifikasi 20 korban meninggal dunia sedang berlangsung di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Tim Disaster Victim Identification (DVI) bekerja keras mengidentifikasi jenazah yang sebagian besar ditemukan dalam kondisi sulit dikenali. Keluarga korban telah diminta untuk memberikan data antemortem, termasuk rekam medis dan sampel DNA, guna mempercepat proses identifikasi.

“Penyimpanan baterai, terutama baterai lithium yang digunakan pada drone, memerlukan standar keamanan yang sangat ketat. Suhu, kelembaban, dan sistem pemadam otomatis harus diperhatikan. Kelalaian sedikit saja bisa berakibat fatal seperti yang kita saksikan dalam tragedi ini. Penting bagi setiap perusahaan yang beroperasi dengan material berisiko tinggi untuk mematuhi regulasi keselamatan kebakaran,” kata seorang pakar keselamatan kebakaran dari Asosiasi Ahli Keselamatan Kebakaran Indonesia, menanggapi insiden tersebut.

Tragedi ini menjadi pengingat pahit tentang pentingnya kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja dan protokol pencegahan kebakaran, terutama di gedung-gedung perkantoran yang menyimpan material berpotensi bahaya. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat melakukan audit menyeluruh terhadap gedung-gedung serupa untuk mencegah terulangnya insiden memilukan seperti yang terjadi di Gedung Terra Drone.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda