September 3, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Istilah Unik Prabowo: Mengurai Pesan Politik Lewat Leksikon Khas

Presiden Prabowo Subianto kembali menarik perhatian publik dengan gaya komunikasi retorisnya yang khas, terbaru melalui kemunculan istilah “Serakahnomic”. Frasa ini, yang baru-baru ini dilontarkan dalam salah satu pidatonya, menambah daftar panjang leksikon unik yang secara konsisten digunakan oleh Kepala Negara. Fenomena ini menunjukkan strategi komunikasi yang disengaja untuk menyampaikan pesan politik, ekonomi, dan sosial dengan cara yang lebih mudah dicerna, terkadang menyentil, dan tak jarang jenaka.

Sejak lama, Prabowo dikenal sebagai figur publik yang gemar menciptakan istilah atau mempopulerkan frasa tertentu untuk menggambarkan kondisi atau pandangannya. Gaya ini, yang telah menjadi ciri khasnya, terbukti efektif dalam menarik perhatian media dan masyarakat. Istilah-istilah tersebut sering kali digunakan untuk menyederhanakan isu-isu kompleks, mengkritik fenomena tertentu tanpa harus terlalu lugas, atau sekadar membangun kedekatan dengan audiens melalui sentuhan humor.

Strategi Retorika dalam Komunikasi Politik

Penggunaan istilah-istilah unik oleh Presiden Prabowo bukan sekadar kebetulan, melainkan bagian dari strategi retorika yang terencana dalam komunikasi politiknya. “Serakahnomic” misalnya, sangat mungkin merujuk pada kritik terhadap praktik ekonomi yang dianggap tidak adil atau eksploitatif, dengan penekanan pada aspek keserakahan. Istilah ini, seperti pendahulunya yang lain, dirancang untuk melekat dalam ingatan publik dan memicu diskusi.

Gaya ini memungkinkan Prabowo untuk menyampaikan pesan-pesan yang mendalam tanpa terjebak dalam jargon politik yang kaku atau akademik. Dengan demikian, ia dapat menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas, dari kalangan akademisi hingga masyarakat akar rumput. Kemampuan untuk merangkai kata-kata menjadi frasa yang menarik dan mudah diingat menjadi aset berharga dalam lanskap politik yang kompetitif, terutama dalam menarik simpati dan dukungan publik.

“Gaya komunikasi Presiden Prabowo memang unik. Ia mampu menyederhanakan isu-isu kompleks menjadi frasa yang mudah dicerna dan diingat publik, seringkali dengan sentuhan humor atau satir yang khas. Ini adalah strategi yang efektif untuk mempopulerkan gagasannya dan mendekatkan diri dengan konstituen,” ujar Dr. Budi Santoso, pengamat komunikasi politik dari Universitas Gadjah Mada, dalam wawancara pada 16 August 2025.

Dampak dan Resonansi Publik

Setiap kali Prabowo melontarkan istilah baru, seperti “Serakahnomic”, hal itu segera menjadi topik hangat di media sosial, perbincangan di media massa, dan diskusi di kalangan pengamat. Resonansi publik yang kuat ini menunjukkan efektivitas strategi komunikasinya. Istilah-istilah tersebut sering kali diulang-ulang, dibahas, dan bahkan menjadi meme, yang secara tidak langsung memperluas jangkauan pesannya.

Namun, gaya komunikasi ini juga tidak lepas dari kritik. Beberapa pihak mungkin menilai penggunaan istilah-istilah tersebut sebagai bentuk penyederhanaan berlebihan terhadap isu-isu krusial atau upaya untuk mengalihkan perhatian dari substansi. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa gaya retorika ini telah menjadi salah satu ciri khas kepemimpinan Prabowo Subianto, yang terus berevolusi seiring dengan perkembangan dinamika politik dan sosial di Indonesia.

Sebagai seorang pemimpin, Prabowo tampaknya memahami betul pentingnya komunikasi yang efektif dalam membentuk opini publik dan menggerakkan massa. Dengan “Serakahnomic” sebagai contoh teranyar, publik akan terus menantikan istilah-istilah baru apa lagi yang akan dilahirkan dari gaya bertuturnya yang khas dan penuh warna ini.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.