September 4, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Dele Alli di Persimpangan Karier: Dari Bintang Terang Kini Tanpa Arah Jelas

Karier sepak bola Dele Alli, gelandang serang asal Inggris yang pernah begitu dielu-elukan, kini berada di titik paling krusial. Perjalanan sang mantan bintang Tottenham Hotspur dan tim nasional Inggris ini semakin tak menentu, meninggalkan pertanyaan besar tentang masa depannya di dunia sepak bola profesional. Situasinya bertambah pelik dengan berbagai spekulasi mengenai masa depannya, termasuk kabar yang sempat beredar tentang kemungkinan kepindahannya ke klub Italia, Como 1907. Namun, seperti banyak peluang lainnya belakangan ini, kepindahan tersebut tidak terwujud, menambah daftar panjang ketidakpastian yang menyelubungi kariernya.

Kilas Balik Sang Bintang yang Meredup

Dele Alli pernah menjadi salah satu prospek paling menjanjikan di sepak bola Inggris. Debutnya bersama Tottenham Hotspur pada tahun 2015 segera menarik perhatian, dengan gaya bermain yang enerjik, kemampuan mencetak gol dari lini kedua, dan visi bermain yang ciamik. Di bawah asuhan Mauricio Pochettino, Alli menjelma menjadi motor serangan dan pilar penting Spurs, membantu mereka bersaing di papan atas Liga Primer dan mencapai final Liga Champions. Ia bahkan dua kali meraih penghargaan PFA Young Player of the Year, menorehkan 37 penampilan dan 3 gol untuk tim nasional Inggris, termasuk gol ke gawang Swedia di perempat final Piala Dunia 2018.

Namun, sejak musim 2019-2020, performanya mulai menurun drastis. Inkonsistensi, cedera, dan perubahan taktik tim ditengarai menjadi penyebab utama kemerosotan tersebut. Dari seorang gelandang yang selalu menjadi pilihan utama, Alli perlahan terpinggirkan, bahkan di era manajer yang berbeda di Tottenham. Momen-momen gemilang semakin jarang terlihat, digantikan oleh penampilan yang minim kontribusi dan sorotan tajam dari publik serta media.

Perjalanan Penuh Liku dan Asa yang Belum Terwujud

Pindah ke Everton pada Januari 2022 di bawah komando mantan manajernya, Frank Lampard, diharapkan menjadi awal kebangkitan bagi Dele Alli. Namun, harapan tersebut kandas. Ia kesulitan mendapatkan tempat reguler di Goodison Park dan hanya tampil dalam 13 pertandingan tanpa kontribusi gol atau assist. Situasi ini kemudian mendorongnya untuk dipinjamkan ke klub Turki, Besiktas, pada Agustus 2022. Di sana, ia sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dengan mencetak beberapa gol, namun masalah cedera dan performa yang kembali menurun membuatnya dipulangkan lebih awal ke Everton pada April 2023.

Masa pemulihan dan perjuangan melawan cedera membuatnya absen panjang. Dengan kontrak di Everton yang masih berjalan hingga Juni 2024, namun tanpa kejelasan peran, masa depan Alli benar-benar di ujung tanduk. Kabar mengenai peluang bergabung dengan Como 1907, yang dimiliki oleh grup Djarum dan kini diperkuat Cesc Fabregas, sempat mencuat sebagai potensi pelabuhan baru. Namun, rumor tersebut tidak berujung pada kesepakatan resmi, memperpanjang daftar opsi yang tidak terwujud bagi sang pemain. Ketidakjelasan ini menempatkannya pada posisi yang sangat sulit, terlebih lagi usianya baru 28 tahun pada 02 September 2025, usia emas bagi seorang pesepak bola.

“Situasi Dele adalah pengingat pahit bahwa bakat saja tidak cukup di level tertinggi. Ada banyak faktor, baik di dalam maupun di luar lapangan, yang dapat memengaruhi perjalanan seorang pemain. Untuk Alli, tantangan terbesarnya adalah menemukan kembali motivasi dan kepercayaan diri yang sempat hilang,” ujar seorang pengamat sepak bola senior, menggambarkan kompleksitas karier sang pemain.

Dengan bursa transfer musim panas yang akan datang, keputusan krusial menanti Dele Alli. Apakah ia akan menemukan klub yang mampu membangkitkan kembali kariernya, ataukah ia akan terus terperosok dalam ketidakpastian? Hanya waktu yang akan menjawab apakah mantan bintang muda ini mampu menulis ulang babak baru dalam perjalanan sepak bolanya yang penuh drama dan ironi.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.