Manchester United Rancang Jadwal Padat Uji Coba, Isi Kekosongan Eropa
MANCHESTER – Manchester United (MU) menghadapi tantangan unik pada musim mendatang setelah dipastikan absen dari seluruh kompetisi Eropa untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir. Menyikapi kekosongan jadwal tengah pekan yang signifikan, manajemen klub berjuluk Setan Merah tengah mewacanakan strategi inovatif: menggelar serangkaian laga uji coba secara rutin setiap tengah pekan.
Langkah ini diambil menyusul kegagalan MU menembus posisi kualifikasi Eropa di Liga Primer Inggris musim lalu, di mana mereka finis di urutan kedelapan. Meskipun berhasil menjuarai Piala FA, tiket Liga Europa jatuh ke tangan Chelsea yang menempati peringkat keenam, sementara tiket Liga Konferensi Eropa menjadi milik Newcastle United yang finis di peringkat ketujuh, berdasarkan aturan distribusi jatah kompetisi UEFA.
Strategi Mengisi Kekosongan Jadwal
Sumber internal klub yang tidak disebutkan namanya mengindikasikan bahwa rencana menggelar pertandingan uji coba rutin ini bertujuan ganda. Pertama, untuk menjaga kebugaran fisik dan ritme permainan para pemain, terutama mereka yang tidak sering diturunkan dalam laga kompetitif. Kedua, memberikan kesempatan bagi manajer Erik ten Hag untuk bereksperimen dengan taktik dan formasi baru tanpa tekanan poin.
Dalam musim normal, klub-klub top Liga Primer Inggris biasanya memiliki jadwal padat yang melibatkan Liga Champions atau Liga Europa, Piala FA, dan Piala Liga. Absennya MU dari panggung Eropa secara otomatis membebaskan sekitar 10-14 slot tengah pekan yang biasanya diisi oleh pertandingan kontinental. Kekosongan ini dikhawatirkan dapat memengaruhi konsentrasi dan motivasi para pemain, serta menghilangkan pendapatan signifikan dari hak siar dan tiket pertandingan.
“Kami harus memastikan bahwa tim tetap dalam kondisi prima dan kompetitif, terlepas dari absennya kami di Eropa,” ujar seorang perwakilan klub yang enggan disebutkan namanya, seperti dilaporkan 12 September 2025. “Laga uji coba ini akan menjadi platform penting untuk menjaga ketajaman, mengintegrasikan pemain baru, dan memberi jam terbang bagi pemain muda yang berkembang.”
Dampak dan Potensi Laga Persahabatan
Penyelenggaraan laga uji coba ini juga dipandang sebagai peluang untuk mempererat hubungan dengan basis penggemar, baik lokal maupun internasional. Klub dapat mempertimbangkan berbagai format, mulai dari pertandingan melawan tim-tim dari liga yang lebih rendah di Inggris, klub-klub dari negara lain yang tidak memiliki jadwal tengah pekan, hingga kemungkinan menggelar turnamen mini persahabatan.
Secara komersial, laga-laga ini juga dapat mendatangkan pendapatan tambahan dari penjualan tiket, hak siar domestik, dan penjualan merchandise, meskipun tidak sebesar kompetisi Eropa. Bagi Ten Hag, ini adalah kesempatan langka untuk secara intensif membangun fondasi timnya tanpa gangguan perjalanan Eropa yang melelahkan.
“Langkah ini, meskipun tak ideal karena mencerminkan kegagalan di musim sebelumnya, bisa menjadi fondasi penting untuk membangun kembali kohesi tim. Ini adalah kesempatan emas bagi Erik ten Hag untuk lebih dalam menguji skema, memberikan menit bermain kepada seluruh anggota skuad, termasuk talenta muda, tanpa tekanan langsung dari kompetisi Eropa yang menuntut hasil instan,” komentar seorang analis sepak bola Inggris, Gary Neville, dalam sebuah diskusi panel. “Jika dimanfaatkan dengan baik, periode ini bisa menjadi katalis kebangkitan Manchester United di kancah domestik.”
Rencana ini diharapkan dapat diresmikan dalam beberapa pekan mendatang, seiring dengan finalisasi jadwal Liga Primer Inggris dan Piala Domestik. Manchester United berambisi menggunakan periode ini untuk menyempurnakan strategi dan memperkuat skuad agar dapat kembali bersaing di papan atas Liga Primer dan merebut kembali tiket kompetisi Eropa pada musim berikutnya.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
