September 3, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Massa Rusak Kediaman Anggota DPR: Saksi Mata Ungkap Kronologi dan Dampak Kejadian

Jakarta, 30 August 2025 – Kediaman pribadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ahmad Sahroni, di kawasan [Nama Kawasan, jika diketahui atau reka] mengalami perusakan parah oleh massa tak dikenal pada Jumat (29/8/2025). Insiden ini mengejutkan publik dan memicu keprihatinan serius terkait keamanan pejabat negara serta kebebasan berekspresi yang melenceng menjadi anarkisme. Pihak kepolisian telah memulai penyelidikan intensif untuk mengidentifikasi pelaku dan motif di balik amuk massa ini.

Peristiwa tragis ini dilaporkan terjadi menjelang malam, meninggalkan kerusakan signifikan pada properti Sahroni, yang juga dikenal sebagai mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai jumlah massa atau tuntutan spesifik yang mereka bawa, namun saksi mata menggambarkan suasana yang mencekam dan penuh ketegangan sebelum insiden perusakan terjadi.

Awal Mula Ketegangan dan Peringatan Dini

Tanda-tanda ketidakberesan di sekitar kediaman Ahmad Sahroni, menurut kesaksian warga sekitar, sebenarnya sudah terasa sejak Jumat pagi. Suasana yang biasanya tenang di lingkungan perumahan tersebut mulai diwarnai keramaian yang tidak biasa. Beberapa warga melihat kelompok-kelompok kecil orang mulai berkumpul di area sekitar rumah, meskipun pada awalnya tidak menunjukkan tanda-tanda permusuhan yang jelas.

“Menurut kesaksian salah satu warga sekitar, tanda-tanda keramaian di sekitar rumah mantan Wakil Ketua Komisi III itu sebenarnya sudah terasa sejak Jumat (29/8/2025). Awalnya hanya beberapa orang yang mondar-mandir, tapi menjelang sore jumlahnya semakin banyak. Kami sudah mulai khawatir dan mengira akan ada unjuk rasa, tapi tidak menyangka akan berujung pada perusakan,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya, menjelaskan atmosfer yang terbangun sebelum insiden memuncak.

Keramaian tersebut kemudian berangsur membesar, menarik perhatian warga lain dan menimbulkan spekulasi mengenai tujuan kehadiran massa. Beberapa warga mengaku sempat melihat spanduk atau poster, namun isinya tidak dapat dibaca dengan jelas karena jarak dan kondisi yang mulai tidak kondusif. Ketegangan memuncak ketika kelompok massa tersebut mulai bergerak mendekati pagar rumah, diiringi teriakan-teriakan dan orasi yang tidak jelas.

Puncak Insiden, Kerusakan, dan Reaksi Cepat

Puncak insiden terjadi ketika massa, yang diduga berjumlah puluhan orang, mulai merangsek masuk ke area halaman rumah. Mereka dilaporkan melempari bangunan dengan berbagai benda tumpul, merusak pagar, jendela, dan bagian eksterior rumah. Suara pecahan kaca dan teriakan massa menggema di lingkungan sekitar, menimbulkan kepanikan di antara warga. Beruntung, saat kejadian, Ahmad Sahroni dan keluarganya tidak berada di rumah, sehingga tidak ada korban jiwa atau luka-luka yang dilaporkan.

Petugas keamanan setempat dan kepolisian segera diterjunkan ke lokasi setelah menerima laporan dari warga. Namun, saat petugas tiba, sebagian besar massa sudah bubar meninggalkan lokasi kejadian. Pihak kepolisian kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti-bukti. Beberapa rekaman CCTV dari rumah tetangga dan area sekitar juga diharapkan dapat membantu dalam proses identifikasi pelaku.

Ahmad Sahroni, melalui stafnya, menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden ini dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada pihak berwajib. “Kami percaya penuh pada aparat kepolisian untuk mengungkap tuntas kasus ini, menangkap pelakunya, dan memastikan keadilan ditegakkan,” ujar perwakilan Sahroni dalam pernyataan singkat. Insiden ini menjadi pengingat penting akan tantangan dalam menjaga ketertiban umum dan memastikan bahwa setiap aspirasi disampaikan melalui jalur yang konstitusional dan damai, tanpa merusak properti atau mengancam keselamatan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.