Pimpinan DPR Sikapi Dugaan Makar Pasca-Demo Ricuh, Soroti Aspirasi Mahasiswa

JAKARTA – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia telah menerima perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi pada 03 September 2025 di Gedung DPR, Senayan. Pertemuan ini berlangsung menyusul serangkaian aksi demonstrasi besar yang berujung ricuh di sejumlah kota akhir pekan lalu, yang juga diwarnai dengan dugaan adanya upaya makar di balik gerakan tersebut. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyoroti pentingnya jalur dialog dan menyerahkan sepenuhnya penanganan dugaan makar kepada aparat penegak hukum.
DPR Jaring Aspirasi, Tekankan Demokrasi Konstitusional
Pertemuan antara pimpinan DPR dan perwakilan mahasiswa digelar sebagai respons atas eskalasi aksi demonstrasi yang menuntut sejumlah kebijakan pemerintah dan isu-isu krusial. Para mahasiswa yang hadir menyuarakan berbagai keresahan, mulai dari isu ekonomi, lingkungan, hingga penolakan terhadap undang-undang kontroversial yang dianggap merugikan rakyat. Suasana pertemuan berlangsung dinamis, dengan pimpinan DPR memberikan ruang penuh bagi mahasiswa untuk menyampaikan pandangan mereka secara langsung.
Sufmi Dasco Ahmad menegaskan komitmen DPR untuk menjadi jembatan aspirasi rakyat, termasuk dari kalangan mahasiswa. Ia menekankan bahwa demokrasi di Indonesia menjamin hak setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat, asalkan dilakukan sesuai koridor hukum dan konstitusi.
“Kami sangat menghargai semangat dan idealisme mahasiswa yang turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi. Namun, kami juga mengimbau agar setiap aksi protes dilakukan secara damai dan tidak ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan yang dapat merusak tatanan demokrasi,” ujar Dasco dalam keterangannya usai pertemuan tersebut. Ia menambahkan, DPR akan menindaklanjuti setiap masukan yang telah disampaikan oleh perwakilan mahasiswa untuk dibahas dalam rapat-rapat internal maupun dengan pemerintah.
Sorotan Dugaan Makar: Sikap DPR dan Penegakan Hukum
Isu dugaan makar yang mengemuka pasca-demonstrasi ricuh menjadi salah satu topik sentral yang disoroti pimpinan DPR. Beberapa pihak, termasuk aparat keamanan, sebelumnya mengindikasikan adanya kelompok-kelompok yang berupaya menunggangi aksi massa untuk tujuan yang tidak konstitusional. Menanggapi hal ini, Dasco menyatakan bahwa DPR menghormati proses hukum dan tidak akan mengintervensi upaya penegakan hukum terhadap oknum-oknum yang terbukti melakukan tindak pidana.
“Terkait dugaan makar, kami menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi secara profesional dan transparan. Penting untuk membedakan antara aspirasi murni mahasiswa dan tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. Kami mendukung penegakan hukum yang adil, namun juga mengingatkan agar hak-hak asasi warga negara tetap dijunjung tinggi,” kata Dasco.
Pimpinan DPR berharap agar semua pihak dapat menahan diri dan tidak terpancing provokasi yang dapat memperkeruh suasana. Fokus utama saat ini, menurut Dasco, adalah mencari solusi konstruktif atas permasalahan yang disuarakan oleh rakyat, alih-alih terjebak dalam pusaran konflik. DPR juga berjanji untuk terus memantau perkembangan terkait dugaan makar tersebut, memastikan bahwa tidak ada kriminalisasi terhadap gerakan mahasiswa yang murni menyuarakan keadilan.
Pertemuan ini diakhiri dengan harapan agar komunikasi antara DPR dan elemen masyarakat, khususnya mahasiswa, dapat terus terjalin. Ini dianggap penting untuk menjaga stabilitas nasional sambil tetap mengakomodasi dinamika aspirasi publik dalam bingkai demokrasi yang sehat.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda