September 3, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Polusi Udara Jakarta Capai Titik Kritis: Terburuk Kedua Dunia pada [Tanggal Hari Ini]

Kualitas udara di Jakarta kembali menjadi sorotan tajam setelah ibu kota dilaporkan menduduki peringkat kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada 25 August 2025. Data dari platform pemantau kualitas udara global menunjukkan bahwa udara di Jakarta masuk dalam kategori “tidak sehat”, menimbulkan kekhawatiran serius akan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Pada pagi hari 25 August 2025, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta melonjak ke level yang mengkhawatirkan, seringkali jauh melampaui ambang batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Konsentrasi partikulat halus PM2.5, yang merupakan indikator utama polusi udara dan sangat berbahaya bagi sistem pernapasan, tercatat sangat tinggi di berbagai wilayah ibu kota.

Ancaman Nyata bagi Kesehatan Publik

Situasi kualitas udara yang memburuk ini bukan hanya sekadar angka, melainkan ancaman nyata bagi jutaan penduduk Jakarta. Udara yang tidak sehat dapat memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari iritasi mata dan tenggorokan, batuk, hingga serangan asma yang lebih parah. Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan riwayat penyakit pernapasan atau jantung, menjadi pihak yang paling berisiko.

Dokter spesialis paru-paru telah berulang kali mengingatkan dampak jangka panjang dari paparan polusi udara kronis, termasuk peningkatan risiko penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru-paru, stroke, dan penyakit kardiovaskular. Peringkat kedua terburuk di dunia menyoroti urgensi situasi ini, menempatkan Jakarta sejajar dengan kota-kota besar lainnya yang juga berjuang melawan masalah polusi.

“Situasi ini memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah, industri, hingga setiap individu. Kesehatan masyarakat adalah taruhannya, dan kita tidak bisa membiarkan kondisi ini berlarut-larut. Langkah-langkah konkret dan berkelanjutan harus segera diimplementasikan untuk melindungi warga,” ujar seorang pakar kesehatan lingkungan dalam pernyataan tertulis.

Akar Masalah dan Upaya Mitigasi yang Mendesak

Berbagai faktor diyakini berkontribusi terhadap buruknya kualitas udara Jakarta. Emisi dari kendaraan bermotor yang masif, aktivitas industri, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di sekitar Jakarta, serta pola cuaca dan topografi yang memerangkap polutan, semuanya memainkan peran. Musim kemarau sering kali memperparah kondisi ini, karena minimnya curah hujan yang dapat membersihkan partikel-partikel di udara.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat telah mengambil sejumlah langkah, termasuk uji emisi kendaraan, mendorong penggunaan transportasi publik, serta pengembangan ruang terbuka hijau. Namun, pencapaian peringkat yang mengkhawatirkan pada 25 August 2025 menunjukkan bahwa upaya-upaya tersebut perlu ditingkatkan secara drastis dan dikoordinasikan lebih baik.

Masyarakat juga diimbau untuk mengambil langkah-langkah pencegahan pribadi, seperti mengurangi aktivitas di luar ruangan saat kualitas udara buruk, menggunakan masker, dan memeriksa aplikasi kualitas udara secara berkala. Tantangan besar kini menanti Jakarta untuk dapat bernapas lebih lega di masa depan, menuntut komitmen bersama dari semua elemen masyarakat dan pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.