UGM Tegaskan Keaslian Ijazah Presiden Jokowi, Rektor Ungkap 10 Poin Penjelasan

YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta secara resmi mengeluarkan pernyataan komprehensif mengenai polemik ijazah yang melibatkan Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo. Rektor UGM, Ova Emilia, secara blak-blakan menegaskan keaslian dan validitas dokumen akademik Presiden Jokowi melalui paparan 10 poin penting. Pernyataan ini disampaikan pada 23 August 2025, dalam upaya mengakhiri desas-desus dan misinformasi yang beredar luas di tengah masyarakat.
Klarifikasi Resmi dari Universitas Gadjah Mada
Dalam konferensi pers yang digelar di lingkungan kampus UGM, Rektor Ova Emilia dengan tegas menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo adalah alumni sah dan terdaftar di Universitas Gadjah Mada. Ova Emilia menjelaskan bahwa polemik yang berulang kali muncul ini tidak memiliki dasar fakta dan secara institusional, UGM telah melakukan verifikasi menyeluruh terhadap data akademik Presiden.
Rektor Ova Emilia memaparkan 10 poin kunci yang menjadi dasar penegasan UGM. Poin-poin tersebut mencakup verifikasi data pendaftaran mahasiswa, rekam jejak studi selama di Fakultas Kehutanan UGM, proses ujian dan kelulusan, hingga prosedur penerbitan ijazah. Semua tahapan, menurut Ova Emilia, telah berjalan sesuai dengan standar dan ketentuan akademik yang berlaku di UGM pada masanya. Ini menegaskan bahwa Presiden Jokowi telah memenuhi seluruh persyaratan akademik untuk menjadi seorang sarjana kehutanan dari UGM.
Pernyataan ini merupakan respons langsung dari UGM terhadap pihak-pihak yang terus meragukan keabsahan ijazah Presiden. UGM sebagai institusi pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia merasa perlu untuk memberikan klarifikasi resmi guna menjaga integritas akademik dan reputasi alumni. Keputusan untuk mengeluarkan pernyataan ini didasarkan pada data dan arsip akademik yang tersimpan rapi dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Kami, Universitas Gadjah Mada, secara tegas menyatakan bahwa ijazah Saudara Joko Widodo adalah sah dan dikeluarkan secara benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku di universitas kami. Tidak ada keraguan sedikit pun mengenai keabsahan dokumen tersebut,” demikian disampaikan Rektor Ova Emilia, mengakhiri spekulasi yang berkembang.
Tanggapan Fakultas dan Rekam Jejak Akademik
Selain pernyataan dari Rektor UGM, Dekan Fakultas terkait (yang diketahui merupakan Fakultas Kehutanan, tempat Presiden Jokowi menempuh studi) juga turut memberikan tanggapan. Dekan tersebut mengonfirmasi rekam jejak akademik Presiden Joko Widodo selama masa studinya di UGM. Meskipun rincian spesifik nilai IPK tidak diungkapkan secara publik untuk menjaga privasi, dekan tersebut memastikan bahwa Presiden Jokowi menyelesaikan studinya dengan baik dan menunjukkan kapasitas akademik yang memadai.
Konfirmasi dari Dekan Fakultas semakin memperkuat posisi UGM yang tidak meragukan status akademik Presiden Jokowi. Catatan akademik yang baik, ditambah dengan proses kelulusan yang sesuai prosedur, membantah tudingan bahwa Presiden Jokowi tidak pernah berkuliah atau memiliki ijazah palsu. Penjelasan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang utuh kepada publik dan menghentikan narasi negatif yang berpotensi merusak citra individu maupun institusi.
Dengan klarifikasi menyeluruh ini, UGM berharap polemik mengenai ijazah Presiden Joko Widodo dapat dianggap selesai. Institusi pendidikan tinggi tersebut mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyaring informasi, terutama yang berkaitan dengan isu-isu sensitif yang berpotensi memecah belah dan menyebarkan hoaks. Integritas data dan fakta menjadi pondasi utama dalam menyikapi setiap permasalahan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda