Ustaz Khalid Basalamah Mengaku Korban Penipuan Haji Furoda, Terkait PT Muhibbah
KPK Dalami Dugaan Penipuan Haji Furoda Libatkan PT Muhibbah
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami dugaan praktik penipuan penyelenggaraan ibadah haji furoda yang melibatkan agen perjalanan PT Muhibbah Mulia Wisata. Ustaz Khalid Basalamah, seorang penceramah kondang, pada 09 September 2025 mendatangi gedung KPK untuk memberikan keterangan terkait kasus tersebut. Usai menjalani pemeriksaan, Khalid Basalamah secara tegas menyatakan dirinya dan 122 jemaah lainnya adalah korban dari janji manis ibadah haji yang tidak terealisasi.
Kasus ini mencuat setelah Khalid Basalamah, yang dikenal luas melalui ceramah-ceramahnya, menjadi salah satu pihak yang dimintai keterangan oleh lembaga antirasuah tersebut. Keterlibatan penceramah publik dalam kasus semacam ini sontak menarik perhatian publik dan menyoroti kerentanan jemaah haji terhadap praktik-praktik curang.
Kronologi dan Modus Operandi Penipuan
Menurut keterangan Khalid Basalamah, PT Muhibbah Mulia Wisata, yang dimiliki oleh seorang bernama Ibnu Mas’ud, telah menawarkan paket haji furoda kepada ratusan calon jemaah. Haji furoda sendiri merupakan ibadah haji yang menggunakan visa khusus undangan dari pemerintah Arab Saudi, yang tidak melalui kuota resmi pemerintah Indonesia. Jalur ini seringkali menjadi pilihan bagi mereka yang ingin segera menunaikan ibadah haji tanpa harus menunggu antrean panjang kuota reguler, meskipun dengan biaya yang jauh lebih tinggi.
Namun, janji tersebut diduga tidak terpenuhi. Khalid Basalamah menegaskan bahwa ia dan 122 jemaah lainnya tidak dapat berangkat haji sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Hal ini menimbulkan kerugian materiil dan moril yang signifikan bagi para korban, terutama mengingat biaya haji furoda yang mencapai ratusan juta rupiah per orang.
Dalam pernyataannya di hadapan awak media, Khalid Basalamah mengungkapkan kekecewaannya dan menegaskan posisinya sebagai korban.
“Saya dan sebanyak 122 jemaah lainnya adalah korban dari iming-iming haji furoda yang ditawarkan oleh agen travel PT Muhibbah Mulia Wisata, yang dimiliki oleh saudara Ibnu Mas’ud. Kami berharap kasus ini dapat segera dituntaskan dan para korban mendapatkan keadilan,” kata Ustaz Khalid Basalamah usai pemeriksaan di gedung KPK.
Keterlibatan Khalid Basalamah dalam kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar lebih cermat dalam memilih agen perjalanan haji dan umrah. Modus operandi penipuan haji furoda kerap kali memanfaatkan ketidaktahuan calon jemaah tentang prosedur dan legalitas visa haji non-kuota.
Langkah Hukum dan Perlindungan Jemaah
Pihak KPK sendiri belum memberikan keterangan resmi mengenai status penyelidikan atau penyidikan terkait kasus ini. Namun, kehadiran Khalid Basalamah mengindikasikan bahwa KPK serius mendalami informasi yang ada, terutama jika ada dugaan keterlibatan unsur korupsi atau praktik penipuan yang merugikan banyak pihak. Kementerian Agama (Kemenag) juga seringkali mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksa legalitas dan rekam jejak biro perjalanan haji dan umrah melalui sistem yang telah disediakan pemerintah.
Kasus ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi penegak hukum untuk menindak tegas pelaku penipuan haji dan umrah. Selain itu, diperlukan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat mengenai risiko-risiko yang mungkin timbul dari tawaran haji non-reguler yang tidak jelas legalitasnya. Para korban, termasuk Khalid Basalamah, berharap agar Ibnu Mas’ud dan pihak-pihak terkait di PT Muhibbah Mulia Wisata dapat dimintai pertanggungjawaban hukum atas kerugian yang telah ditimbulkan.
Meskipun demikian, perjalanan untuk mendapatkan keadilan bagi 122 jemaah korban penipuan haji furoda ini masih panjang. Publik menanti perkembangan lebih lanjut dari investigasi KPK dan langkah-langkah hukum yang akan diambil untuk memastikan hak-hak para korban terpenuhi.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
