Penyelidikan Kasus Delpedro Marhaen Memanas: Belasan Pegawai Lokataru Diperiksa Polisi

Kepolisian Republik Indonesia semakin mendalami dugaan kasus penghasutan yang menyeret Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Dalam perkembangan terbaru, pemeriksaan tidak hanya menyasar para manajer dan staf inti, namun juga meluas hingga belasan pegawai dari berbagai posisi, termasuk staf keamanan hingga anak magang. Langkah ini menunjukkan intensitas penyelidikan yang dapat memiliki implikasi signifikan bagi organisasi advokasi hak asasi manusia tersebut.
Fokus Penyelidikan pada Delpedro dan Lokataru
Delpedro Marhaen, yang dikenal sebagai salah satu figur penting di Lokataru Foundation, sebuah lembaga yang aktif dalam isu-isu hak asasi manusia dan bantuan hukum, kini berada di bawah sorotan tajam kepolisian. Dugaan penghasutan yang dialamatkan kepadanya menjadi inti penyelidikan yang dimulai beberapa waktu lalu. Sebelumnya, lima orang karyawan Lokataru telah dimintai keterangan. Kini, gelombang pemeriksaan terus bergulir, mencapai penasihat hukum Delpedro Marhaen, Iqbal Ramadhan, menambah panjang daftar individu yang harus berhadapan dengan penyidik.
Sumber di kepolisian menyebutkan bahwa pemeriksaan terhadap berbagai elemen internal Lokataru bertujuan untuk mengumpulkan informasi selengkap mungkin terkait dugaan tindakan penghasutan yang dilakukan oleh Delpedro. “Kami mendalami semua potensi keterkaitan, mulai dari struktur organisasi hingga individu yang mungkin memiliki pengetahuan tentang dugaan penghasutan ini,” ujar seorang juru bicara kepolisian yang enggan disebutkan namanya, 16 September 2025.
Pemeriksaan Menyeluruh: Dari Satpam hingga Penasihat Hukum
Langkah kepolisian yang memanggil belasan pegawai, termasuk mereka yang berada di posisi non-manajerial seperti staf keamanan dan bahkan anak magang, menimbulkan pertanyaan di kalangan pegiat hukum dan masyarakat sipil. Lingkup pemeriksaan yang begitu luas ini mengindikasikan upaya kepolisian untuk menggali setiap detail operasional dan komunikasi di dalam Lokataru Foundation.
Iqbal Ramadhan, penasihat hukum Delpedro Marhaen, menjadi salah satu yang terbaru diperiksa. Keterangannya diharapkan dapat memberikan perspektif hukum terkait kasus yang menjerat kliennya, sekaligus menjelaskan dinamika internal Lokataru. Pemeriksaan terhadap penasihat hukum juga menjadi titik krusial, mengingat profesi ini memiliki hak istimewa dalam menjaga kerahasiaan komunikasi dengan klien.
“Pemeriksaan terhadap begitu banyak individu, dari berbagai tingkatan, termasuk anak magang dan satpam, bukan hal biasa dalam kasus pidana. Ini bisa diinterpretasikan sebagai upaya kepolisian untuk menekan, atau memang ada kebutuhan mendesak untuk menguak informasi yang sangat spesifik. Namun, harus tetap dipastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang dan hak-hak setiap individu tetap terlindungi,” kata seorang pengamat hukum pidana yang tidak ingin disebutkan namanya.
Lokataru Foundation, hingga berita ini diturunkan, belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai pemeriksaan intensif yang sedang berlangsung ini. Kasus Delpedro Marhaen ini bukan hanya menjadi perhatian bagi komunitas hak asasi manusia, tetapi juga menyoroti bagaimana lembaga negara berinteraksi dengan organisasi masyarakat sipil di Indonesia. Publik menantikan transparansi dan keadilan dalam penanganan kasus ini, mengingat rekam jejak Lokataru dalam membela hak-hak masyarakat rentan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda