Angga Raka Nakhodai Badan Komunikasi Pemerintah Sambil Pertahankan Kursi Wamenkomdigi

JAKARTA – Angga Raka, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkomdigi), resmi ditunjuk mengemban amanah baru sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah. Penunjukan ini menjadi sorotan publik mengingat Angga Raka tetap akan menjabat posisi Wamenkomdigi, menyusul klarifikasi bahwa Badan Komunikasi Pemerintah merupakan lembaga non-struktural dan bukan setingkat kementerian. Keputusan ini diyakini akan memperkuat koordinasi komunikasi strategis pemerintah di tengah dinamika informasi yang semakin kompleks, efektif per 17 September 2025.
Struktur dan Mandat Baru Badan Komunikasi Pemerintah
Pembentukan Badan Komunikasi Pemerintah (BKP) menandai langkah pemerintah untuk lebih mengoptimalkan penyampaian informasi dan narasi publik. Berbeda dengan kementerian atau lembaga setingkat menteri, BKP didesain sebagai lembaga non-struktural yang fokus pada fungsi koordinasi dan konsolidasi pesan-pesan kunci dari seluruh kementerian dan lembaga negara. Mandat utamanya adalah menyelaraskan komunikasi pemerintah agar tercipta narasi tunggal yang koheren, transparan, dan dapat dipercaya oleh masyarakat.
Lembaga ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan komunikasi, mulai dari penyebaran hoaks dan disinformasi hingga memastikan program-program prioritas pemerintah tersosialisasi dengan baik. Kehadiran BKP juga dipandang krusial untuk mengisi celah komunikasi yang kerap muncul akibat fragmentasi informasi dari berbagai sumber resmi, sehingga publik menerima pesan yang jelas dan konsisten tanpa tumpang tindih.
Meskipun Angga Raka berada di bawah payung Kementerian Komunikasi dan Informatika, posisinya di BKP akan memungkinkan ia berinteraksi lebih luas dengan seluruh pemangku kepentingan komunikasi pemerintah. Perannya diharapkan dapat menjadi jembatan antara kebutuhan informasi publik dengan strategi komunikasi yang diterapkan oleh berbagai institusi negara, memastikan setiap pesan yang keluar telah terintegrasi dan selaras dengan visi pemerintah secara menyeluruh.
Implikasi Rangkap Jabatan dan Harapan Kinerja
Rangkap jabatan yang diemban Angga Raka, yaitu sebagai Wamenkomdigi dan Kepala BKP, memunculkan diskusi tentang potensi sinergi dan tantangan yang akan dihadapi. Sebagai Wamenkomdigi, Angga Raka bertanggung jawab pada isu-isu krusial seperti transformasi digital, pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta literasi digital masyarakat. Dengan penunjukan baru ini, diharapkan ada integrasi yang lebih kuat antara kebijakan digital dengan strategi komunikasi pemerintah, terutama dalam pemanfaatan kanal-kanal digital.
Analis komunikasi politik, Dr. Indah Permata, menyoroti pentingnya peran ganda ini. Menurutnya, hal ini bisa menjadi keuntungan besar jika dikelola dengan baik. “Penunjukan Angga Raka sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah sambil tetap menjabat Wamenkomdigi menunjukkan kepercayaan pemerintah pada kapasitasnya. Ini bisa menjadi keuntungan besar untuk memastikan strategi komunikasi digital dan konvensional berjalan selaras,” ujar Dr. Indah Permata.
“Penunjukan Angga Raka sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah sambil tetap menjabat Wamenkomdigi menunjukkan kepercayaan pemerintah pada kapasitasnya. Ini bisa menjadi keuntungan besar untuk memastikan strategi komunikasi digital dan konvensional berjalan selaras. Namun, tantangan utama adalah bagaimana ia mampu mengelola beban kerja yang besar dan memastikan fokus pada kedua peran tidak terpecah,” ujar Dr. Indah Permata, seorang analis komunikasi politik.
Meskipun demikian, diharapkan Angga Raka dapat memanfaatkan posisinya di Kemenkominfo untuk memberikan sentuhan digital pada strategi komunikasi BKP, mendorong pemanfaatan platform digital dan media sosial secara optimal dan bertanggung jawab. Dengan demikian, diharapkan BKP tidak hanya menjadi koordinator komunikasi, tetapi juga pelopor inovasi dalam penyampaian pesan pemerintah kepada masyarakat luas di era digital ini. Keberhasilan BKP di bawah kepemimpinan Angga Raka akan sangat bergantung pada kemampuannya membangun sistem komunikasi yang adaptif, cepat tanggap, dan relevan dengan kebutuhan publik.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda