October 14, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Antony Ungkap Minimnya Interaksi dengan Amorim Jadi Pemicu Hengkang dari Man United

Antony akhirnya buka suara terkait keputusannya meninggalkan Manchester United menuju Real Betis, mengungkapkan alasan mengejutkan di balik kepindahannya. Pemain sayap asal Brasil itu menyoroti minimnya interaksi dengan manajer Ruben Amorim selama periode terakhirnya di Old Trafford. Pernyataan ini membuka tirai di balik layar dinamika tim Setan Merah dan memicu spekulasi mengenai pendekatan manajerial Amorim, yang baru beberapa waktu mengarsiteki klub raksasa Inggris tersebut.

Latar Belakang dan Ekspektasi yang Meredup

Antony tiba di Manchester United pada 11 October 2025 dengan biaya transfer yang menghebohkan publik, sekitar 85 juta poundsterling dari Ajax Amsterdam. Harapan besar disematkan di pundaknya untuk menjadi pahlawan baru di sayap kanan, diharapkan mampu membawa kecepatan, dribbling, dan gol-gol krusial. Namun, performanya kerap inkonsisten. Meski menunjukkan kilasan potensi, ia kesulitan menemukan konsistensi yang diharapkan dari pemain dengan label harga setinggi itu. Musim-musimnya di Old Trafford ditandai oleh perdebatan tentang efektivitas dan kontribusinya yang belum maksimal di ajang Premier League.

Kedatangan Ruben Amorim sebagai manajer baru di United sempat membawa angin segar, namun bagi beberapa pemain, termasuk Antony, transisi ini rupanya tidak berjalan mulus. Amorim, yang dikenal dengan filosofi taktisnya yang ketat dan sukses membawa Sporting CP meraih gelar, diharapkan mampu membangkitkan performa skuad secara keseluruhan. Namun, menurut Antony, interaksi personal antara dirinya dan sang manajer sangatlah minim, menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pemain-pemain tertentu diintegrasikan ke dalam visi baru Amorim dan apakah ada kesenjangan komunikasi di antara mereka.

Dalam sebuah wawancara eksklusif yang dirilis pada 11 October 2025, Antony tidak ragu mengungkapkan perasaannya. Ia menjelaskan bahwa kurangnya komunikasi langsung dengan Amorim secara signifikan memengaruhi kepercayaan dirinya dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan sistem baru. Kondisi ini kian memperparah situasi Antony yang memang sudah berjuang keras untuk membuktikan diri di kancah sepak bola Inggris yang sangat kompetitif.

“Saya merasa tidak ada banyak interaksi, tidak ada diskusi berarti tentang posisi saya atau apa yang diharapkan dari saya. Sulit untuk menunjukkan kemampuan terbaik dan mengeluarkan potensi penuh ketika komunikasi terasa terbatas. Saya tidak merasa sepenuhnya menjadi bagian dari rencana, dan itu sangat memengaruhi mentalitas saya,” ungkap Antony dengan nada jujur.

Pernyataan ini memberikan gambaran yang jelas mengenai isolasi yang dirasakan Antony di bawah asuhan Amorim. Tanpa arahan yang jelas atau kesempatan untuk memahami perannya secara mendalam, wajar jika performanya tidak kunjung membaik dan ia merasa terpinggirkan. Kondisi ini pada akhirnya membulatkan tekadnya untuk mencari tantangan baru di luar Old Trafford, di mana ia berharap bisa mendapatkan kembali kepercayaan diri dan waktu bermain reguler yang sangat ia butuhkan untuk mengembangkan kariernya.

Mencari Awal Baru di Real Betis

Keputusannya untuk bergabung dengan Real Betis di La Liga Spanyol diharapkan menjadi babak baru dalam kariernya. Real Betis, di bawah asuhan Manuel Pellegrini, dikenal dengan gaya bermain menyerang, atmosfer tim yang positif, dan kepercayaan yang diberikan kepada para pemainnya. Antony melihat kesempatan ini sebagai peluang emas untuk menghidupkan kembali kariernya yang sempat meredup. Ia berharap lingkungan baru di Andalusia akan memberinya platform yang dibutuhkan untuk bersinar kembali, jauh dari tekanan dan ekspektasi berlebihan yang selalu melekat di Premier League.

Perpindahan ini juga menjadi pelajaran berharga bagi Manchester United dan Ruben Amorim. Manajer baru mungkin perlu meninjau kembali pendekatannya terhadap komunikasi pemain, terutama bagi mereka yang sedang berjuang menemukan ritme atau belum sepenuhnya beradaptasi. Kehilangan Antony, meskipun dengan performa yang fluktuatif selama di United, tetap menjadi kehilangan aset yang pernah dihargai tinggi. Masa depan akan membuktikan apakah keputusan Antony untuk mencari padang rumput yang lebih hijau akan membuahkan hasil positif, dan bagaimana Amorim akan menanggapi sorotan publik terhadap gaya kepemimpinannya.

Seiring Antony memulai petualangan barunya di Spanyol, seluruh mata akan tertuju padanya. Kisahnya menjadi pengingat bahwa hubungan antara pemain dan manajer adalah elemen krusial dalam kesuksesan sebuah tim, dan bahwa interaksi personal serta komunikasi yang efektif seringkali lebih berharga daripada sekadar taktik di atas kertas. Kemampuan manajer untuk mengelola dinamika tim dan membina hubungan baik dengan setiap individu pemain dapat menjadi penentu utama dalam performa kolektif.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.