October 14, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Tragedi Tawuran di Cengkareng: Pelajar 17 Tahun Tewas Tenggelam Saat Hindari Warga

JAKARTA, 11 October 2025 – Seorang pelajar berusia 17 tahun berinisial MAM ditemukan tak bernyawa setelah tenggelam di Kali Green Court, Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Insiden tragis ini diduga kuat terjadi saat korban berusaha melarikan diri dari kejaran warga setelah terlibat dalam aksi tawuran antar kelompok remaja.

Kronologi Nahas dan Penemuan Jasad Korban

Menurut keterangan saksi mata dan informasi awal dari pihak kepolisian, peristiwa memilukan ini bermula ketika MAM bersama kelompoknya terlibat tawuran dengan kelompok remaja lain di sekitar kawasan Cengkareng Timur pada 11 October 2025 dini hari. Ketegangan yang berujung pada aksi kekerasan tersebut kemudian menarik perhatian warga sekitar.

Ketika warga mulai berdatangan untuk membubarkan aksi tawuran yang meresahkan, MAM diduga panik dan berusaha melarikan diri. Dalam upayanya menghindari kejaran massa, ia nekat melompat ke dalam Kali Green Court yang dikenal memiliki arus cukup deras. Nahas, pelajar tersebut dilaporkan tidak mampu menyelamatkan diri dan tenggelam di dalam kali.

Pencarian segera dilakukan oleh tim gabungan dari kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan warga setempat tak lama setelah laporan diterima. Setelah beberapa jam pencarian, jasad MAM akhirnya ditemukan beberapa meter dari lokasi awal ia melompat.

Investigasi Polisi dan Sorotan Bahaya Tawuran Remaja

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cengkareng, AKP Aditia Wahid, mengonfirmasi penemuan jasad korban dan menyatakan bahwa kasus ini sedang dalam penyelidikan mendalam. “Jasad korban telah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk proses autopsi guna memastikan penyebab pasti kematian. Kami juga telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang melihat kejadian tersebut,” ujar AKP Aditia kepada wartawan.

Pihak kepolisian juga mendalami peran korban dalam aksi tawuran tersebut serta mencari pihak-pihak lain yang terlibat. AKP Aditia menegaskan komitmen kepolisian untuk menindak tegas pelaku tawuran guna menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, khususnya bagi kalangan remaja.

“Kami sangat menyayangkan kejadian seperti ini yang merenggut nyawa seorang remaja. Ini menjadi pengingat serius bagi kita semua akan bahaya tawuran. Orang tua dan pihak sekolah harus lebih aktif dalam mengawasi anak-anak mereka. Tawuran bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga membahayakan orang lain dan mencoreng nama baik institusi pendidikan,” tegas AKP Aditia.

Tragedi ini menambah panjang daftar kasus kenakalan remaja yang berujung pada kematian di Ibu Kota. Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Dr. Rina Fitriani, menyoroti pentingnya edukasi komprehensif dan peran multi-pihak dalam mengatasi masalah tawuran. “Kasus ini harus menjadi momentum bagi kita untuk merefleksikan kembali upaya pencegahan tawuran. Selain penegakan hukum, perlu ada program intervensi sosial, konseling, dan pemberdayaan remaja agar mereka tidak terjerumus pada perilaku negatif,” jelas Dr. Rina.

Pemerintah daerah bersama dinas pendidikan dan kepolisian diimbau untuk meningkatkan sinergi dalam mengawasi pergaulan remaja, khususnya di luar jam sekolah, serta terus mengkampanyekan bahaya tawuran melalui berbagai platform. Kasus kematian MAM diharapkan menjadi pelajaran berharga agar tidak ada lagi nyawa muda yang melayang sia-sia akibat aksi kekerasan jalanan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.