October 21, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Prabowo: Pengelolaan Air Nasional Belum Optimal, Ancam Ketahanan Pangan dan Picu Banjir

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menyoroti isu krusial terkait pengelolaan sumber daya air nasional. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di acara Rapat Koordinasi Nasional Ketahanan Pangan di Istana Negara pada 20 October 2025, Prabowo secara tegas menyatakan bahwa Indonesia, meskipun diberkahi dengan limpahan air yang melimpah ruah, belum optimal dalam mengelola aset vital tersebut. Penilaian ini ia sampaikan dengan nada keprihatinan, menghubungkan tata kelola air yang belum memadai dengan ancaman terhadap ketahanan pangan serta seringnya bencana banjir yang melanda berbagai wilayah di Tanah Air.

Menurut Prabowo, kekayaan sumber daya air yang seharusnya menjadi modal besar bagi pembangunan dan kemakmuran, justru seringkali berbalik menjadi malapetaka akibat minimnya manajemen yang komprehensif. Ia menggambarkan ironi kondisi yang ada, di mana negara yang memiliki curah hujan tinggi dan ribuan sungai justru menghadapi krisis air di satu sisi, dan banjir bandang di sisi lain. Presiden menekankan bahwa air adalah elemen fundamental bagi kehidupan dan kemajuan bangsa, terutama dalam sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan.

“Ini adalah paradoks yang harus kita pecahkan. Kita diberikan air yang melimpah ruah, hampir setiap hari hujan. Tapi anehnya, air itu seringkali tidak kita manfaatkan dengan baik, malah menjadi penyebab banjir dan kesulitan air di musim kemarau. Kita harus lebih pandai, lebih inovatif dalam mengelola anugerah alam ini demi kemakmuran rakyat dan ketahanan pangan nasional,” tegas Prabowo.

Kritikan dan Realitas Lapangan

Pernyataan Presiden Prabowo ini bukan tanpa dasar. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak daerah di Indonesia masih menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan air. Saat musim hujan tiba, sejumlah kota dan desa langganan banjir akibat luapan sungai, drainase yang buruk, serta infrastruktur penampungan air yang tidak memadai. Sebaliknya, pada musim kemarau, kekeringan melanda lahan pertanian, mengancam panen, dan memaksa masyarakat di berbagai wilayah bergantung pada pasokan air bersih yang terbatas. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kerap menunjukkan bahwa banjir dan kekeringan merupakan dua jenis bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia, menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial yang signifikan setiap tahunnya.

Pengelolaan air yang kurang terintegrasi, mulai dari hulu hingga hilir, disinyalir menjadi akar permasalahan. Pembangunan infrastruktur seperti waduk, bendungan, dan sistem irigasi yang belum merata, serta masalah sedimentasi dan kerusakan daerah aliran sungai (DAS), memperparah kondisi ini. Selain itu, aspek regulasi, koordinasi antarlembaga pemerintah, dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian sumber daya air juga dinilai perlu ditingkatkan secara berkelanjutan.

Urgensi Pengelolaan Air untuk Ketahanan Pangan

Fokus Prabowo pada ketahanan pangan sebagai salah satu pilar utama pengelolaan air sangat relevan dan mendesak. Air adalah komponen esensial dalam pertanian, dengan sebagian besar produksi pangan, terutama padi, membutuhkan sistem irigasi yang stabil dan terukur. Tanpa sistem irigasi yang handal dan pasokan air yang terjamin, upaya untuk mencapai swasembada pangan akan menghadapi hambatan besar dan dapat mengancam stabilitas ekonomi serta sosial.

Pemerintah sendiri telah mencanangkan program-program strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, kesuksesan program-program ini sangat bergantung pada keberhasilan pengelolaan air secara komprehensif. Investasi pada infrastruktur air, penerapan teknologi irigasi modern yang efisien, serta upaya konservasi sumber daya air dan rehabilitasi lingkungan menjadi krusial. Prabowo berharap agar semua pihak, dari pemerintah pusat hingga daerah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat, dapat bersinergi untuk mencari solusi inovatif dalam menata kembali pengelolaan air agar benar-benar menjadi berkah bagi bangsa, bukan lagi penyebab bencana dan ancaman. Pernyataan ini sekaligus menjadi penekanan atas komitmen pemerintah dalam menghadapi tantangan lingkungan dan ekonomi yang kompleks ini demi masa depan Indonesia yang lebih makmur dan berketahanan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.