October 25, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Visi Prabowo: Bahasa Portugis, Diplomasi Baru, dan Jejak Sejarah Nusantara

Jakarta, 24 October 2025 – Kebijakan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk memprioritaskan pengajaran bahasa Portugis dalam sistem pendidikan nasional Indonesia bukan sekadar inisiatif linguistik. Langkah strategis ini dipandang sebagai upaya jembatan diplomasi yang ambisius, bertujuan mengaitkan kembali masa lalu Indonesia yang kaya dengan potensi masa depan dalam kancah global. Wacana ini telah memicu perdebatan luas mengenai relevansi historis dan prospek geopolitiknya.

Jejak Sejarah Portugis di Bumi Nusantara

Hubungan antara Portugis dan Kepulauan Nusantara terentang jauh ke masa lampau, jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Pada awal abad ke-16, penjelajah Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang tiba di wilayah yang kini menjadi Indonesia, didorong oleh pencarian rempah-rempah yang berharga. Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, membuka jalan bagi mereka untuk menjelajahi lebih jauh ke timur, terutama ke Maluku, yang dikenal sebagai ‘Pulau Rempah-rempah’. Kehadiran mereka meninggalkan jejak yang tak terhapuskan, tidak hanya dalam artefak fisik seperti benteng dan gereja kuno, tetapi juga dalam aspek budaya dan linguistik.

Meskipun dominasi mereka relatif singkat dan kemudian digantikan oleh Belanda, banyak kata serapan dari bahasa Portugis masih ditemukan dalam Bahasa Indonesia modern dan dialek lokal. Contohnya termasuk ‘meja’ (mesa), ‘jendela’ (janela), ‘gereja’ (igreja), ‘sekolah’ (escola), dan ‘sabun’ (sabão). Selain itu, warisan Portugis sangat kentara di Timor-Leste, tetangga dekat Indonesia, yang pernah menjadi koloni Portugis selama berabad-abad dan kini merupakan anggota penuh Komunitas Negara-negara Berbahasa Portugis (CPLP).

“Mengintegrasikan bahasa Portugis ke dalam kurikulum pendidikan adalah pengakuan terhadap lapisan-lapisan sejarah yang membentuk identitas kita,” ujar Dr. Budi Santoso, seorang sejarawan dan pakar hubungan internasional dari Universitas Indonesia. “Ini bukan hanya tentang menguasai bahasa baru, tetapi juga memahami akar historis yang kompleks dan beragam.”

Proyeksi Diplomasi dan Manfaat Global

Inisiatif Presiden Prabowo untuk mempromosikan bahasa Portugis dilihat sebagai langkah cerdas untuk memperluas jangkauan diplomasi Indonesia. Dengan sekitar 250 juta penutur di seluruh dunia, bahasa Portugis adalah salah satu bahasa yang paling banyak digunakan, menjembatani benua Eropa, Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Kebijakan ini berpotensi membuka pintu kolaborasi yang lebih erat dengan negara-negara anggota CPLP, sebuah blok yang mewakili ekonomi signifikan dan pengaruh geopolitik.

Potensi manfaatnya multidimensional. Secara ekonomi, penguasaan bahasa Portugis dapat memfasilitasi perdagangan dan investasi dengan ekonomi berkembang pesat seperti Brasil dan Angola, serta pasar tradisional seperti Portugal. Di sektor pariwisata, ini bisa menarik wisatawan dari negara-negara Lusofon yang mungkin mencari pengalaman budaya dan alam di Indonesia. Dari segi pendidikan dan penelitian, ini membuka peluang pertukaran mahasiswa dan kolaborasi akademik dengan institusi terkemuka di Lisbon atau Rio de Janeiro.

Lebih dari itu, langkah ini dapat memperkuat hubungan bilateral dengan Timor-Leste, yang memiliki kekerabatan sejarah dan geografis yang kuat dengan Indonesia. Dengan bahasa Portugis sebagai salah satu bahasa resmi mereka, inisiatif ini dapat memfasilitasi komunikasi, kerja sama perbatasan, dan pertukaran budaya yang lebih mendalam, memupuk ikatan persahabatan dan saling pengertian di antara kedua negara.

Implementasi dan Tantangan Kedepan

Meskipun prospeknya cerah, implementasi kebijakan ini tentu tidak tanpa tantangan. Pemerintah perlu menyusun kurikulum yang komprehensif, melatih tenaga pengajar yang kompeten, dan menyediakan sumber daya yang memadai. Akan ada kebutuhan untuk mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk program pelatihan guru, pengembangan materi ajar, dan mungkin program beasiswa bagi siswa yang menunjukkan minat dan bakat.

Selain itu, memastikan penerimaan publik dan relevansi di tengah persaingan dengan bahasa asing lainnya seperti Inggris, Mandarin, atau Jepang juga menjadi krusial. Namun, jika berhasil diimplementasikan, inisiatif bahasa Portugis ini dapat menandai era baru dalam diplomasi Indonesia, memanfaatkan warisan sejarah untuk membentuk masa depan yang lebih terkoneksi dan strategis di panggung global.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.