Borneo FC Pertahankan Rekor Sempurna Usai Taklukkan 9 Pemain Arema FC
Samarinda, 26 October 2025 – Borneo FC mengawali perjalanan mereka di BRI Super League 2025/2026 dengan gemilang, berhasil mempertahankan rekor kemenangan sempurna setelah menundukkan Arema FC dengan skor 3-1. Laga yang berlangsung di Stadion Segiri, Samarinda, pada Minggu (26/10/2025) sore WIB tersebut diwarnai drama kartu merah yang memaksa Arema FC bermain dengan sembilan pemain sejak pertengahan babak kedua.
Kemenangan ini menegaskan dominasi Pesut Etam sejak awal musim, menempatkan mereka di puncak klasemen sementara dengan poin penuh. Sementara itu, Singo Edan harus pulang dengan tangan hampa, menghadapi tantangan berat untuk bangkit di pekan-pekan selanjutnya.
Drama Lapangan dan Kartu Merah yang Mengubah Arah
Sejak peluit awal dibunyikan, pertandingan antara Borneo FC dan Arema FC berlangsung dalam tempo tinggi. Kedua tim saling jual beli serangan, menciptakan beberapa peluang berbahaya di depan gawang lawan. Borneo FC berhasil memecah kebuntuan lebih dulu melalui gol yang dicetak oleh striker andalan mereka di pertengahan babak pertama. Keunggulan 1-0 ini memberikan motivasi tambahan bagi tuan rumah untuk terus menekan.
Memasuki babak kedua, Arema FC berusaha bangkit dan mengambil inisiatif serangan. Namun, petaka menimpa Singo Edan di menit ke-58 ketika salah satu gelandang mereka diganjar kartu kuning kedua, alias kartu merah, setelah melakukan tekel keras di area tengah lapangan. Keputusan wasit ini memicu protes dari kubu Arema, namun tak mengubah putusan. Bermain dengan sepuluh orang, Arema FC mulai kesulitan menahan gempuran Borneo FC.
Situasi semakin diperparah di menit ke-72. Sebuah insiden di kotak penalti Arema FC berujung pada pelanggaran keras yang tidak hanya memberikan hadiah penalti bagi Borneo FC, tetapi juga kartu merah langsung kepada bek Arema FC karena dianggap menggagalkan peluang mencetak gol yang jelas. Penalti berhasil dieksekusi dengan sempurna, membuat skor menjadi 2-0 dan Arema FC harus melanjutkan laga dengan hanya sembilan pemain di lapangan.
“Bermain dengan sembilan orang di level kompetisi seperti ini sangatlah sulit. Kami berusaha memberikan perlawanan terbaik, namun kehilangan dua pemain kunci benar-benar mengubah dinamika pertandingan. Ini menjadi pelajaran berharga bagi tim kami untuk lebih disiplin di laga-laga berikutnya,” ujar salah satu staf pelatih Arema FC dalam konferensi pers pasca-pertandingan.
Borneo FC memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan baik, menambah satu gol lagi untuk memperlebar jarak menjadi 3-0. Arema FC, meski tertinggal jauh dan bermain dengan jumlah pemain yang tidak lengkap, menunjukkan semangat juang yang patut diacungi jempol. Mereka berhasil mencetak gol hiburan di menit-menit akhir pertandingan, mengurangi defisit gol menjadi 3-1, namun itu tidak cukup untuk mengubah hasil akhir.
Momentum Sempurna Pesut Etam dan Tantangan Singo Edan
Kemenangan telak 3-1 atas Arema FC menandai awal musim yang sangat menjanjikan bagi Borneo FC. Hasil ini bukan hanya tentang tiga poin, tetapi juga tentang menegaskan ambisi mereka untuk bersaing di papan atas BRI Super League 2025/2026. Rekor kemenangan sempurna yang terus terjaga sejak awal kompetisi menjadi sinyal kuat bagi tim-tim lain bahwa Pesut Etam adalah penantang serius gelar juara.
Pelatih Borneo FC, menyambut positif performa anak asuhnya, namun juga mengingatkan agar tidak cepat berpuas diri. “Kami sangat senang dengan hasil ini dan bagaimana tim mampu memaksimalkan peluang. Namun, perjalanan masih sangat panjang. Kami harus tetap fokus dan terus bekerja keras untuk menjaga momentum ini,” tuturnya.
Di sisi lain, kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Arema FC di pekan perdana. Absennya dua pemain kunci akibat kartu merah akan menjadi PR besar bagi tim pelatih untuk pekan selanjutnya. Mereka dituntut untuk segera mengevaluasi performa dan meningkatkan kedisiplinan pemain agar dapat kembali ke jalur kemenangan dan memperbaiki posisi di klasemen sementara.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
