BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Tangerang Raya: Ancaman Hujan Es Berulang
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem dan Hujan Es di Tangerang Raya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem di wilayah Tangerang Raya, yang meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Fenomena hujan es, yang sebelumnya sudah beberapa kali terjadi, diwaspadai dapat kembali melanda seiring dengan kondisi atmosfer yang mendukung pembentukan awan Cumulonimbus (Cb) intens.
Hartanto, Koordinator Bidang Prediksi Cuaca Ekstrem BMKG, menjelaskan bahwa karakteristik cuaca di wilayah Banten, khususnya Tangerang Raya, memang memiliki kecenderungan untuk memicu terjadinya fenomena hidrometeorologi ekstrem. “Wilayah Tangerang Raya dan sekitarnya beberapa kali sudah mengalami hujan es. Ini menunjukkan bahwa kondisi atmosfer lokal sangat mendukung terbentuknya awan Cb yang sangat matang dan menjulang tinggi,” ujar Hartanto dalam keterangannya pada 01 November 2025. Awan Cb semacam ini memiliki updraft (arus udara ke atas) yang kuat, mampu membawa butiran air hingga ke lapisan atmosfer yang sangat dingin, membeku, dan jatuh sebagai es ketika gravitasi tidak lagi mampu menahan butiran tersebut.
Peringatan BMKG ini mencakup potensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat. Dampak dari cuaca ekstrem ini tidak hanya hujan es, tetapi juga potensi genangan air, banjir lokal, dan pohon tumbang yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat dan infrastruktur. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan memantau informasi terkini dari BMKG.
“Kami terus memantau perkembangan atmosfer. Potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan es, masih sangat mungkin terjadi di beberapa wilayah Banten, terutama di sekitar Tangerang Raya. Kondisi ini dipicu oleh labilitas atmosfer yang tinggi dan konvergensi massa udara yang memicu pertumbuhan awan konvektif secara masif. Kewaspadaan adalah kunci untuk mengurangi risiko dampak yang tidak diinginkan,” tegas Hartanto.
Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana di Tengah Perubahan Iklim
Menyikapi peringatan BMKG ini, pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah Tangerang Raya diharapkan untuk meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan. Langkah-langkah mitigasi seperti pembersihan saluran air, pemangkasan dahan pohon yang lapuk, dan persiapan tim respons darurat menjadi krusial dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Masyarakat juga diminta untuk mengambil langkah-langkah pencegahan pribadi. Beberapa anjuran meliputi menunda perjalanan jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang, tidak berlindung di bawah pohon besar atau dekat baliho, serta mengamankan benda-benda yang mudah terbang di luar ruangan. Informasi resmi dari BMKG melalui aplikasi atau situs web sangat disarankan sebagai rujukan utama.
Fenomena cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi ini juga menjadi pengingat akan dampak perubahan iklim. Peningkatan suhu global berkontribusi pada energi atmosfer yang lebih besar, memicu terbentuknya badai dan cuaca ekstrem yang lebih intens. Oleh karena itu, selain kesiapsiagaan jangka pendek, upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim jangka panjang juga perlu menjadi perhatian serius.
BMKG akan terus memperbarui informasi peringatan dini cuaca secara berkala. Masyarakat diharapkan proaktif dalam mencari informasi dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
