December 1, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Whoosh: Kecepatan di Balik Sorotan Dugaan Mark-up dan Beban Utang Triliunan

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh, yang telah menjadi ikon kemajuan infrastruktur Indonesia dengan kecepatan jelajahnya, kini tengah dihadapkan pada sorotan tajam dari berbagai pihak. Di balik gemuruh laju keretanya yang super cepat, proyek ambisius ini menyimpan setumpuk permasalahan, mulai dari dugaan mark-up dalam pengadaan lahan hingga beban utang jumbo mencapai Rp116 triliun yang membebani keuangan negara.

Whoosh, sebagai kereta cepat pertama di Asia Tenggara, resmi beroperasi penuh sejak Oktober 2023, memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung secara drastis menjadi sekitar 30-45 menit. Kehadirannya dipandang sebagai lompatan besar dalam konektivitas dan modernisasi transportasi publik. Namun, euforia kecepatan ini sedikit tereduksi oleh investigasi yang kini tengah digulirkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta kekhawatiran publik mengenai aspek finansial proyek.

Investigasi KPK Menyoroti Pengadaan Lahan

Fokus utama penyelidikan KPK terhadap proyek Whoosh bukanlah pada konstruksi fisik kereta atau jalur relnya yang megah, melainkan pada proses pembebasan lahan. Dugaan penyimpangan ini mencuat ke permukaan seiring laporan adanya ketidakwajaran harga dalam pengadaan tanah, yang berpotensi merugikan keuangan negara.

Penyelidikan intensif yang dilakukan KPK sejak beberapa waktu lalu mengindikasikan adanya praktik mark-up atau penggelembungan harga pada aset-aset yang dibebaskan untuk pembangunan jalur kereta cepat ini. Modus operandi yang diselidiki antara lain melibatkan penentuan harga di atas nilai pasar atau manipulasi data lahan yang dibebaskan.

Seorang sumber internal KPK menyatakan, “Kami berkomitmen penuh untuk mendalami setiap dugaan penyimpangan dalam proyek strategis nasional ini. Fokus kami jelas pada pengadaan lahan yang diduga terjadi ketidakwajaran harga, bukan pada aspek teknis konstruksi. Setiap potensi kerugian negara akan kami telusuri hingga tuntas, siapa pun pihak yang terlibat.”

Dugaan penyelewengan dalam pengadaan lahan ini bukan hanya sekadar pelanggaran administratif, tetapi juga berpotensi mengarah pada tindak pidana korupsi yang dapat menyeret sejumlah pihak terkait. Hasil investigasi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan kepastian hukum, sekaligus menjadi pelajaran berharga bagi pengelolaan proyek-proyek infrastruktur di masa mendatang.

Beban Utang Jumbo dan Tantangan Keuangan

Selain permasalahan hukum, proyek Whoosh juga dihadapkan pada tantangan besar di sektor keuangan. Pembengkakan biaya proyek dari estimasi awal telah menyebabkan utang yang membengkak hingga mencapai angka fantastis Rp116 triliun. Angka ini jauh melampaui perkiraan awal dan menimbulkan pertanyaan serius tentang kelayakan ekonomi dan keberlanjutan proyek.

Utang jumbo ini sebagian besar berasal dari pinjaman luar negeri serta suntikan modal dari berbagai BUMN yang terlibat dalam konsorsium proyek. Beban finansial ini tentu saja menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat dampaknya terhadap anggaran negara dan stabilitas ekonomi jangka panjang. Pembengkakan biaya dan utang ini juga menambah kompleksitas dalam pengelolaan proyek, yang semula diharapkan dapat menjadi contoh keberhasilan kerjasama internasional dan pengembangan infrastruktur.

Di tengah semua sorotan ini, Whoosh terus melaju melayani penumpang setiap hari, menunjukkan kapasitasnya sebagai moda transportasi modern. Namun, kecepatan operasional ini harus diiringi dengan kecepatan penyelesaian masalah-masalah yang melingkupinya. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik dan memastikan bahwa proyek-proyek strategis nasional tidak hanya megah dalam bentuk fisik, tetapi juga bersih dari praktik korupsi dan dikelola secara efisien.

Pada

12 November 2025

, masyarakat menantikan hasil dari investigasi KPK dan langkah-langkah konkret pemerintah untuk mengatasi beban utang, demi memastikan keberlanjutan Whoosh sebagai aset bangsa yang bebas dari bayang-bayang masalah di masa depan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda