December 1, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Prabowo Ungkap Peran Yordania: Tali Persahabatan di Masa Sulit Karier

Presiden terpilih Prabowo Subianto baru-baru ini berbagi kisah personal mengenai masa-masa sulit dalam perjalanan kariernya lebih dari dua dekade silam, di mana Kerajaan Yordania memainkan peran penting. Prabowo mengungkapkan rasa terima kasihnya atas keramahan dan penerimaan tulus yang ia terima dari keluarga Kerajaan Yordania pada periode yang krusial dalam hidupnya, sekitar 25 hingga 26 tahun yang lalu.

Mengenang Persahabatan di Tengah Ujian

Kisah ini mencuat ke permukaan pada 14 November 2025, saat Prabowo Subianto, yang kini bersiap memimpin Indonesia, merefleksikan kembali perjalanan hidupnya. Periode yang dimaksud adalah sekitar tahun 1998-1999, menyusul gejolak politik dan transisi kekuasaan di Indonesia yang berdampak signifikan pada karier militernya. Setelah pensiun dini dari dinas kemiliteran, Prabowo diketahui sempat tinggal di Yordania.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengenang bagaimana Yordania, di bawah kepemimpinan mendiang Raja Hussein bin Talal dan kemudian Raja Abdullah II, membuka pintunya dengan tangan terbuka. Kebaikan ini, menurut Prabowo, bukan sekadar gestur diplomatik biasa, melainkan sebuah bentuk dukungan tulus di saat ia paling membutuhkannya.

“Yordania, melalui keluarga Kerajaan, secara tulus membuka pintu bagi saya ketika saya menghadapi masa-masa sulit dalam perjalanan hidup saya, sekitar 25 hingga 26 tahun silam. Saya tidak akan melupakan kebaikan tersebut, dan itu menjadi ikatan persahabatan yang kuat antara saya pribadi dan bangsa Indonesia dengan Kerajaan Yordania,” ujar Prabowo.

Pengakuan ini menyoroti dimensi pribadi dalam hubungan internasional dan bagaimana pengalaman personal seorang pemimpin dapat membentuk persepsi serta arah kebijakan luar negeri. Kebaikan yang diterima Prabowo dari keluarga Kerajaan Yordania tidak hanya meninggalkan kesan mendalam secara pribadi, tetapi juga menggarisbawahi kekuatan diplomasi persahabatan di luar konteks formal kenegaraan.

Implikasi Diplomatik dan Hubungan Bilateral

Pengungkapan Prabowo ini juga memiliki implikasi bagi hubungan bilateral antara Indonesia dan Yordania. Kedua negara telah lama menjalin hubungan diplomatik yang erat, didasari oleh kesamaan pandangan dalam isu-isu regional dan global, termasuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dan kerja sama dalam kerangka Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Pengalaman pribadi Prabowo dengan Yordania dapat memperkuat ikatan ini di masa depan. Sebagai seorang Presiden, kenangan akan dukungan yang tulus dari Yordania berpotensi memengaruhi prioritas kebijakan luar negerinya, terutama dalam mempererat kerja sama di berbagai sektor. Bidang-bidang seperti pertahanan, ekonomi, pendidikan, dan pertukaran budaya dapat menjadi fokus utama untuk dikembangkan lebih lanjut.

Hubungan antara Indonesia dan Yordania selama ini dikenal harmonis, ditandai dengan sejumlah kunjungan kenegaraan dan kerja sama di tingkat multilateral. Dengan adanya pemimpin yang memiliki ikatan personal kuat dengan negara sahabat, diharapkan hubungan diplomatik tidak hanya berjalan formal, tetapi juga dijiwai oleh semangat persahabatan yang kokoh. Hal ini dapat menjadi fondasi penting untuk menghadapi tantangan global bersama dan mempromosikan perdamaian serta stabilitas di kawasan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda