December 1, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Bencana Sumatera Barat: Pemain Persiraja Muammar Khadafi Pulang Kampung, Cemas Cari Keluarga

Kecemasan mendalam menyelimuti hati Muammar Khadafi, gelandang Persiraja Banda Aceh, yang memutuskan pulang kampung ke Sumatera Barat. Keputusannya ini diambil setelah lima hari dirinya tak kunjung bisa menghubungi keluarganya menyusul bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut sejak akhir pekan lalu. Khadafi, yang dikenal sebagai salah satu pilar lini tengah Laskar Rencong, kini menepi sementara dari kancah sepak bola demi prioritas kemanusiaan.

Manajemen Persiraja membenarkan keputusan Khadafi untuk absen sementara dari latihan dan pertandingan. “Kami memahami betul kondisi mental Muammar saat ini. Keluarga adalah yang utama, dan kami sepenuhnya mendukung keputusannya untuk mencari tahu nasib keluarganya di tengah musibah ini,” ujar perwakilan klub dalam konferensi pers pada 01 December 2025. Informasi terakhir, Khadafi sedang dalam perjalanan menuju Padang Pariaman, salah satu daerah yang dilaporkan paling parah terdampak bencana.

Putusnya komunikasi dengan keluarga di tengah kabar buruk mengenai skala bencana di kampung halamannya telah membuat pemain berusia 26 tahun itu tidak bisa tenang. Ia tak hanya khawatir akan keselamatan orang tua dan saudara-saudaranya, tetapi juga kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggal mereka.

“Sebagai seorang profesional, saya tahu tugas saya di lapangan. Tapi bagaimana saya bisa berkonsentrasi jika keluarga saya dalam bahaya dan saya tidak tahu kabar mereka? Lima hari tanpa berita itu terasa seperti selamanya,” ujar Khadafi dalam sebuah pernyataan singkat sebelum keberangkatannya, suaranya dipenuhi kekhawatiran yang mendalam.

Dampak Bencana dan Upaya Penyelamatan

Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah kabupaten di Sumatera Barat, termasuk Padang Pariaman, Agam, dan Tanah Datar, telah menyebabkan kerusakan parah dan menelan korban jiwa. Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat yang dirilis pada 01 December 2025 mencatat setidaknya 20 orang meninggal dunia, belasan lainnya masih dinyatakan hilang, dan ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Infrastruktur vital seperti jalan, jembatan, dan jaringan listrik juga mengalami kerusakan signifikan, memperlambat upaya akses dan komunikasi.

Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus berjibaku melakukan pencarian dan evakuasi korban di tengah medan yang sulit akibat timbunan material longsor dan arus sungai yang deras. Kondisi cuaca yang tidak menentu juga menjadi tantangan besar bagi petugas di lapangan. Bantuan logistik mulai berdatangan dari berbagai pihak, namun distribusi masih terhambat oleh akses jalan yang terputus di beberapa lokasi.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menetapkan status tanggap darurat dan mengerahkan seluruh sumber daya untuk penanganan bencana. Posko-posko pengungsian telah didirikan, menyediakan makanan, selimut, dan layanan medis dasar bagi para korban. Meskipun demikian, kebutuhan di lapangan masih sangat besar, terutama untuk air bersih, sanitasi, dan kebutuhan bayi.

Solidaritas Dunia Sepak Bola

Kabar mengenai kecemasan Muammar Khadafi segera menyebar di komunitas sepak bola nasional. Rekan-rekan setimnya di Persiraja, manajemen klub, hingga sesama pemain dari klub lain menyatakan simpati dan dukungan. Media sosial dipenuhi dengan pesan dukungan untuk Khadafi dan doa untuk keselamatan keluarganya serta seluruh korban bencana di Sumatera Barat.

Presiden Persiraja, Nazaruddin, menyatakan bahwa klub sepenuhnya mendukung keputusan Khadafi dan berharap ia segera mendapatkan kabar baik mengenai keluarganya. “Kami semua di Persiraja ikut merasakan kecemasan Muammar. Fokus utama kami saat ini adalah memastikan ia mendapatkan dukungan penuh untuk melalui masa sulit ini, dan kami berharap semua berjalan lancar dalam pencarian keluarganya,” kata Nazaruddin.

Inisiatif penggalangan dana juga mulai digulirkan oleh beberapa kelompok suporter dan organisasi sepak bola untuk membantu korban bencana, termasuk untuk keluarga Muammar Khadafi jika diperlukan. Kisah Khadafi menjadi pengingat betapa bencana alam dapat menyentuh setiap lapisan masyarakat, termasuk para atlet yang biasanya menjadi sorotan di lapangan hijau.

Sementara operasi pencarian dan pertolongan terus berlanjut di Sumatera Barat, seluruh mata kini tertuju pada Muammar Khadafi, berharap ia segera menemukan keluarganya dalam keadaan selamat dan dapat kembali dengan semangat baru. Kisahnya menjadi cerminan dari dampak personal yang mendalam dari setiap bencana alam yang melanda negeri, melampaui batas-batas profesi dan popularitas.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda