DPR Desak KRL Cikarang-Cikampek: Solusi Mobilitas Pekerja Kawasan Industri
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Saan Mustopa, secara tegas mendesak PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Kementerian Perhubungan untuk segera mempertimbangkan dan merealisasikan perpanjangan rute layanan Kereta Rel Listrik (KRL) atau commuter line. Desakan ini, yang disuarakan pada 25 December 2025, secara spesifik menargetkan perpanjangan rute KRL dari Stasiun Cikarang hingga Stasiun Cikampek. Langkah strategis ini diajukan sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak akan peningkatan efisiensi mobilitas pekerja di salah satu kawasan industri terbesar dan paling vital di Indonesia, yakni Karawang. Saan Mustopa menggarisbawahi urgensi perbaikan infrastruktur transportasi guna menunjang produktivitas dan kesejahteraan para pekerja.
Optimalisasi Mobilitas dan Potensi Kawasan Industri Karawang
Karawang telah lama dikenal sebagai pusat gravitasi industri nasional, menampung ribuan pabrik dari berbagai sektor dan menarik jutaan pekerja dari Jabodetabek serta wilayah Jawa Barat lainnya. Tingginya angka komuter harian ini tak ayal menimbulkan tekanan luar biasa pada infrastruktur jalan raya, menyebabkan kemacetan kronis, pemborosan waktu, dan peningkatan biaya operasional bagi individu maupun perusahaan. Saan Mustopa memandang perpanjangan rute KRL sebagai solusi yang tidak hanya praktis tetapi juga visioner untuk merespons persoalan tersebut.
“Karawang merupakan episentrum industri nasional dengan mobilitas pekerja yang sangat tinggi. Perpanjangan rute KRL Cikarang hingga Cikampek akan menjadi katalisator penting. Ini bukan sekadar mempermudah akses transportasi, melainkan juga secara signifikan mengurangi beban jalan raya, menghemat waktu serta biaya perjalanan bagi para pekerja. Akses transportasi publik yang efisien dan terjangkau adalah hak dasar, dan pemerintah memiliki kewajiban moral serta konstitusional untuk memenuhinya,” tegas Saan Mustopa.
Ia menambahkan bahwa KRL, sebagai moda transportasi massal yang telah terbukti efisien dan memiliki jangkauan luas di Jabodetabek, akan memberikan dampak positif ganda. Selain meningkatkan kualitas hidup pekerja melalui waktu tempuh yang lebih singkat dan biaya yang lebih rendah, langkah ini juga akan mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon, mendorong keberlanjutan lingkungan, serta menciptakan ekosistem perkotaan yang lebih ramah lingkungan.
Lebih jauh, perpanjangan rute KRL ini diharapkan akan membuka koridor konektivitas baru bagi masyarakat di sekitar Cikampek, Purwakarta, dan daerah sekitarnya yang selama ini relatif terisolasi dari jaringan transportasi rel modern menuju pusat-pusat ekonomi di Jabodetabek. Potensi pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan aksesibilitas dan kemudahan pergerakan barang dan jasa diyakini akan turut terdorong, menciptakan efek berganda yang menguntungkan bagi wilayah tersebut.
Tantangan Infrastruktur dan Harapan Implementasi
Meskipun usulan perpanjangan rute KRL Cikarang-Cikampek mendapatkan sambutan positif, realisasinya tidak lepas dari sejumlah tantangan teknis dan operasional yang kompleks. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter sebagai operator, bersama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, perlu segera melakukan studi kelayakan yang komprehensif. Kajian ini harus mencakup aspek kesiapan infrastruktur rel, ketersediaan jalur ganda yang mayoritas saat ini digunakan untuk kereta api jarak jauh dan angkutan barang, serta potensi penambahan armada kereta dan penyesuaian jadwal operasional agar tidak mengganggu layanan eksisting.
Kesiapan stasiun-stasiun yang akan dilalui, seperti Stasiun Klari, Stasiun Karawang, hingga Stasiun Cikampek, juga menjadi krusial. Peningkatan kapasitas dan fasilitas seperti peron yang lebih panjang, area parkir yang memadai, aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, serta integrasi sistem tiket elektronik yang mulus, mutlak diperlukan untuk menunjang kenyamanan dan keamanan ribuan penumpang. Koordinasi lintas sektor yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah terkait (Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Karawang), dan BUMN perkeretaapian menjadi kunci utama untuk mengatasi hambatan birokrasi dan teknis.
Saan Mustopa berharap bahwa desakan ini akan menjadi dorongan kuat bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama. “Kami berharap pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perhubungan dan PT KAI, dapat segera menindaklanjuti desakan ini dengan melakukan studi kelayakan yang komprehensif dan menetapkan jadwal implementasi yang realistis. Ini adalah investasi jangka panjang untuk mobilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan yang tidak boleh ditunda,” pungkasnya.
Masyarakat pekerja dan warga di Karawang serta Cikampek sangat menantikan realisasi perpanjangan rute KRL ini. Dengan adanya dukungan politik yang kuat dari parlemen dan komitmen nyata dari eksekutif, proyek strategis ini diharapkan dapat segera terwujud, memberikan manfaat nyata bagi jutaan jiwa, dan menegaskan komitmen negara dalam menyediakan infrastruktur transportasi publik yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
