Kontroversi Kepemilikan Ganda Gagalkan Crystal Palace Tampil di Liga Europa

Harapan Crystal Palace untuk berkompetisi di Liga Europa musim 2025/2026 pupus sudah. Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) secara resmi mencoret klub jawara Piala FA itu dari daftar peserta, dan menunjuk Olympique Lyonnais (Lyon) sebagai penggantinya. Keputusan mengejutkan ini, yang diumumkan beberapa waktu lalu, berakar pada konflik kepemilikan ganda yang melibatkan pemegang saham mayoritas kedua klub.
Pencoretan Crystal Palace dari ajang kompetisi Eropa, meski mereka berhasil memenangkan Piala FA dan berhak atas satu slot, menunjukkan ketegasan UEFA dalam menegakkan regulasinya. Keputusan ini secara efektif mengakhiri mimpi The Eagles untuk kembali berlaga di panggung kontinental setelah penantian panjang, sekaligus membuka jalan bagi Lyon, klub Prancis yang juga memiliki hubungan kepemilikan yang sama.
Konflik Kepemilikan Ganda: Akar Masalah
Problematika utama terletak pada figur John Textor, pengusaha Amerika Serikat yang merupakan pemilik saham mayoritas di Eagle Football Holdings. Perusahaan ini secara signifikan memegang kepemilikan di Crystal Palace dan Olympique Lyonnais. Aturan integritas kompetisi UEFA, khususnya Pasal 5 Peraturan Kompetisi Klub UEFA, secara tegas melarang entitas atau individu yang sama memiliki kontrol atau pengaruh signifikan terhadap lebih dari satu klub yang berpartisipasi dalam kompetisi Eropa yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah potensi konflik kepentingan, manipulasi hasil pertandingan, dan menjaga keadilan kompetisi.
UEFA telah melakukan investigasi mendalam terkait struktur kepemilikan kedua klub tersebut. Meskipun Textor dan tim hukumnya mungkin berpendapat bahwa tidak ada konflik kepentingan langsung karena model operasional yang berbeda, UEFA tetap berpegang pada interpretasi ketat terhadap aturannya. Mereka memandang bahwa kepemilikan mayoritas oleh entitas yang sama berpotensi menciptakan situasi di mana hasil pertandingan atau keputusan strategis bisa diintervensi demi keuntungan salah satu pihak, yang pada akhirnya merusak integritas kompetisi.
“Setelah melalui proses evaluasi yang cermat terhadap struktur kepemilikan dan potensi konflik kepentingan, Komite Kontrol, Etika, dan Disiplin UEFA memutuskan bahwa Crystal Palace tidak memenuhi kriteria kelayakan untuk berpartisipasi dalam kompetisi klub UEFA musim 2025/2026. Keputusan ini diambil demi menjaga integritas dan keadilan kompetisi kami.”
— Pernyataan resmi UEFA
Dampak dan Reaksi atas Keputusan UEFA
Keputusan UEFA ini jelas menjadi pukulan telak bagi Crystal Palace. Klub berjuluk ‘The Eagles’ ini sebenarnya berhak tampil di Liga Europa berkat keberhasilan mereka menjuarai Piala FA musim sebelumnya, sebuah prestasi yang sangat dinanti oleh para penggemar. Hilangnya kesempatan berlaga di kancah Eropa tidak hanya menghilangkan gengsi dan pengalaman berharga bagi para pemain, tetapi juga berpotensi merugikan klub secara finansial, terutama dari segi hak siar, tiket pertandingan, dan potensi sponsor yang terkait dengan partisipasi Eropa.
Di sisi lain, Olympique Lyonnais menjadi pihak yang diuntungkan secara tak terduga. Meskipun finis di posisi yang lebih rendah di liga domestik mereka, Ligue 1, Lyon kini memiliki kesempatan untuk unjuk gigi di panggung Eropa berkat situasi unik ini. Hal ini tentu akan disambut gembira oleh manajemen dan penggemar klub Prancis tersebut, yang kini memiliki kesempatan berkompetisi di Liga Europa musim depan.
Kasus Crystal Palace ini menjadi pengingat penting bagi klub-klub lain dengan model kepemilikan multi-klub. UEFA semakin serius dalam menegakkan regulasi terkait integritas kompetisi di tengah meningkatnya tren investasi lintas klub di sepak bola modern. Insiden ini menegaskan bahwa kepemilikan ganda, sekalipun tidak langsung, akan diawasi ketat jika berpotensi menimbulkan isu etika dan keadilan.
Meskipun Palace dilaporkan sempat mencoba mengajukan banding, keputusan UEFA bersifat final dan mengikat. Per 11 July 2025, Crystal Palace harus pasrah dan mengubur mimpi mereka tampil di Liga Europa, sementara Lyon bersiap untuk menghadapi tantangan di panggung kontinental.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda