Kalsel Genjot Cetak Sawah 14.500 Hektare, Tekankan Komitmen Swasembada Pangan Nasional

BANJARMASIN, 04 August 2025 – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Gubernur H. Muhidin menerangkan bahwa hingga saat ini, total luasan sawah yang berhasil dicetak di Bumi Lambung Mangkurat telah mencapai angka signifikan, yakni 14.500 hektare. Angka ini menjadi bukti konkret upaya daerah dalam memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan impor beras di Indonesia.
Pencetakan sawah baru ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah daerah untuk mengoptimalkan potensi lahan pertanian di Kalsel. Dengan kondisi geografis yang sebagian besar terdiri dari lahan rawa dan pasang surut, provinsi ini memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung padi nasional. Upaya ini tidak hanya berfokus pada pembukaan lahan baru, tetapi juga rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan produktivitas, serta pemberdayaan petani lokal.
Strategi Peningkatan Produksi dan Ketahanan Pangan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bawah kepemimpinan Gubernur H. Muhidin menargetkan peningkatan produksi padi yang berkelanjutan. Ribuan hektare lahan sawah yang telah dicetak tersebar di berbagai kabupaten strategis yang memiliki potensi pertanian tinggi, seperti Barito Kuala, Tanah Laut, dan Hulu Sungai Selatan. Langkah ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap target produksi padi nasional, sekaligus menopang kebutuhan pangan bagi jutaan penduduk di Indonesia.
Gubernur H. Muhidin menekankan bahwa program swasembada pangan bukan sekadar target kuantitatif, melainkan juga upaya kolektif yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, petani, hingga akademisi dan swasta. Dukungan penuh terhadap petani, mulai dari penyediaan bibit unggul, pupuk bersubsidi, alat mesin pertanian (alsintan), hingga pelatihan teknologi pertanian modern, menjadi prioritas utama. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan sawah, serta kesejahteraan para petani.
“Komitmen kami terhadap swasembada pangan nasional tidak akan pernah surut. Pencetakan 14.500 hektare sawah ini adalah langkah awal yang strategis. Kami akan terus bekerja keras memastikan setiap jengkal lahan produktif dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga Kalimantan Selatan dapat menjadi salah satu pilar utama ketahanan pangan bangsa,” tegas Gubernur H. Muhidin dalam sebuah kesempatan.
Dampak Ekonomi dan Tantangan ke Depan
Keberhasilan pencetakan sawah baru ini diharapkan membawa dampak positif bagi perekonomian lokal dan nasional. Peningkatan produksi padi secara otomatis akan membuka lebih banyak lapangan kerja di sektor pertanian, meningkatkan pendapatan petani, dan menggerakkan roda ekonomi desa. Selain itu, ketersediaan pasokan beras yang stabil akan membantu menjaga stabilitas harga di pasar, yang pada akhirnya akan menguntungkan masyarakat luas.
Meskipun demikian, perjalanan menuju swasembada pangan bukan tanpa tantangan. Perubahan iklim yang tidak menentu, ancaman alih fungsi lahan pertanian, serta kebutuhan akan infrastruktur irigasi yang memadai masih menjadi pekerjaan rumah. Pemerintah Provinsi Kalsel bersama instansi terkait terus berupaya mencari solusi inovatif untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, termasuk pengembangan varietas padi adaptif iklim, penerapan pertanian presisi, dan program konservasi lahan.
Dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, Kalimantan Selatan optimis dapat terus berkontribusi besar dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara yang berdaulat pangan. Program pencetakan sawah dan peningkatan produktivitas pertanian akan terus digencarkan demi masa depan pangan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda