Mensos Tekankan Data Tunggal dan Pemberdayaan untuk Akselerasi Pembangunan NTT

Jakarta – Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, hari ini menegaskan kembali urgensi penggunaan data tunggal serta pergeseran paradigma dari bantuan sosial ke pemberdayaan dalam upaya akselerasi pembangunan, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Penekanan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Akselerasi Pembangunan NTT yang bertujuan merumuskan strategi komprehensif untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam sambutannya, Gus Ipul menyoroti bahwa efektivitas program pembangunan sangat bergantung pada akurasi dan integritas data yang digunakan. Ia secara spesifik merujuk pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Nasional (DTSEN) sebagai fondasi utama penyusunan program yang tepat sasaran dan inklusif. Menurutnya, tanpa data yang akurat dan terintegrasi, program-program yang dijalankan berisiko tumpang tindih, tidak efektif, atau bahkan tidak menyentuh kelompok masyarakat yang paling membutuhkan.

Pentingnya Data Tunggal dan Akurat

Menteri Sosial menekankan bahwa DTSEN harus menjadi pedoman utama bagi semua kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah dalam merencanakan dan melaksanakan program-program sosial. Data tunggal ini, yang mencakup informasi detail mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat, memungkinkan identifikasi yang lebih presisi terhadap rumah tangga miskin dan rentan. Ini, pada gilirannya, akan memastikan bahwa intervensi dan alokasi sumber daya pemerintah dapat dilakukan secara optimal dan efisien.

“Kita tidak bisa lagi bekerja dengan data parsial atau sektoral. DTSEN adalah tulang punggung perencanaan program kesejahteraan sosial kita. Dengan data yang terpadu dan valid, setiap rupiah yang kita alokasikan akan benar-benar memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat, terutama mereka yang paling membutuhkan di NTT,” ujar Saifullah Yusuf dalam pernyataannya.

Lebih lanjut, Gus Ipul mendorong agar pembaruan dan verifikasi data dalam DTSEN dilakukan secara berkala dan partisipatif, melibatkan peran aktif pemerintah daerah hingga tingkat desa. Hal ini penting untuk menjaga relevansi data seiring dengan dinamika perubahan sosial ekonomi di lapangan.

Pergeseran Paradigma: Dari Bantuan ke Pemberdayaan

Selain fokus pada data, Gus Ipul juga menggarisbawahi perlunya perubahan mendasar dalam pendekatan penanganan kemiskinan, yakni dari pemberian bantuan sosial (bansos) yang bersifat konsumtif menuju program-program pemberdayaan. Menurutnya, bantuan sosial, meskipun vital sebagai jaring pengaman sosial, tidak boleh menjadi satu-satunya instrumen. Masyarakat harus didorong dan difasilitasi untuk menjadi lebih mandiri dan produktif.

Pemberian bantuan sosial adalah sebuah keharusan untuk menjaga daya tahan hidup. Namun, ini adalah jaring pengaman, bukan tangga menuju kemandirian. Tugas kita bersama adalah menyediakan tangga itu, yaitu melalui program-program pemberdayaan, jelas Gus Ipul. Ia mencontohkan berbagai inisiatif seperti pelatihan keterampilan, akses permodalan usaha mikro, fasilitasi pemasaran produk lokal, hingga pendampingan berkelanjutan bagi kelompok rentan agar mereka mampu meningkatkan kapasitas ekonomi dan sosialnya.

Fokus pada pemberdayaan di NTT dinilai krusial mengingat potensi sumber daya alam dan budaya yang melimpah di provinsi tersebut. Dengan pelatihan dan pendampingan yang tepat, masyarakat dapat mengoptimalkan potensi lokal mereka, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan keluarga secara berkelanjutan. Rakor ini diharapkan menghasilkan rumusan konkret yang tidak hanya berhenti pada wacana, melainkan mampu diimplementasikan menjadi aksi nyata yang membawa dampak signifikan bagi akselerasi pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di Nusa Tenggara Timur.

Rapat koordinasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk memastikan bahwa program-program strategis nasional dapat bersinergi optimal dengan kebutuhan dan kondisi spesifik di setiap daerah, demi terwujudnya pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di seluruh penjuru Indonesia.

Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda