Gempa Kuat Guncang Sarmi Papua: Kerusakan Terbatas, Tanpa Potensi Tsunami

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,4 mengguncang wilayah Sarmi, Papua, pada Selasa, 12 Agustus 2025, pukul 15.24 WIB. Pusat gempa yang berada di darat ini dipastikan tidak berpotensi tsunami, namun menimbulkan kepanikan dan kerusakan material terbatas di beberapa titik. Guncangan kuat dirasakan oleh warga, menyebabkan sejumlah sepeda motor terparkir berjatuhan dan satu jembatan dilaporkan mengalami kerusakan.
Dampak Terbatas dan Respons Cepat
Meskipun berkekuatan cukup signifikan, laporan awal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarmi menyebutkan bahwa dampak kerusakan material tergolong terbatas. Beberapa sepeda motor yang terparkir dilaporkan berjatuhan akibat guncangan kuat, sementara satu jembatan kecil di wilayah pedalaman dilaporkan mengalami keretakan dan patah sebagian, mengganggu aksesibilitas warga di sekitarnya. Hingga berita ini ditulis, 12 August 2025, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau luka serius akibat gempa tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa pusat gempa terletak pada koordinat 2.05 Lintang Selatan dan 139.10 Bujur Timur, dengan kedalaman dangkal sekitar 10 kilometer. Lokasi episenter yang berada di darat ini menjadi salah satu faktor mengapa gempa tidak memicu potensi tsunami, meskipun kekuatannya cukup besar. Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
“Meskipun berkekuatan cukup besar, gempa ini merupakan gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas sesar aktif di darat. Pemodelan menunjukkan tidak ada potensi tsunami, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada terhadap gempa susulan,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya.
Kesiapsiagaan dan Geologi Wilayah
Pascagempa, tim BPBD Sarmi segera bergerak melakukan pendataan kerusakan dan memastikan kondisi warga di daerah terdampak. Koordinasi dengan instansi terkait, termasuk TNI dan Polri, juga dilakukan untuk siap siaga jika diperlukan bantuan evakuasi atau logistik. Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan hanya mempercayai informasi resmi dari sumber-sumber terpercaya seperti BMKG dan BPBD. Warga juga disarankan untuk memeriksa kondisi struktur bangunan rumah masing-masing guna mengantisipasi kerusakan yang mungkin tidak terlihat secara kasat mata.
Wilayah Papua, termasuk Sarmi, memang dikenal sebagai daerah yang sangat aktif secara seismik karena terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar: Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia. Interaksi kompleks antara lempeng-lempeng ini sering memicu aktivitas gempa bumi, baik di darat maupun di laut. Oleh karena itu, edukasi dan kesiapsiagaan mitigasi bencana gempa bumi menjadi sangat krusial bagi penduduk setempat. Otoritas setempat terus memantau perkembangan situasi dan potensi gempa susulan. Masyarakat diharapkan untuk tetap waspada dan mengikuti arahan yang diberikan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda