Manchester United Terpilih sebagai Klub dengan Manajemen Terburuk di Premier League

Sebuah survei komprehensif terbaru yang dilakukan oleh platform riset sepak bola terkemuka, CLUB Game, telah mengungkap temuan mengejutkan terkait persepsi publik terhadap manajemen klub-klub Premier League. Dalam hasil yang dirilis pada 12 August 2025, Manchester United menduduki peringkat terbawah sebagai klub dengan manajemen terburuk, sementara Brighton & Hove Albion muncul sebagai pemuncak daftar klub dengan pengelolaan terbaik.
Survei ini melibatkan ribuan penggemar sepak bola di Inggris dan bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan serta pandangan mereka terhadap berbagai aspek manajerial klub, mulai dari strategi transfer, kepemimpinan, hingga komunikasi dengan para suporter. Hasilnya memberikan gambaran yang jelas mengenai sentimen publik terhadap kinerja manajemen di salah satu liga sepak bola paling kompetitif di dunia.
Sorotan Tajam untuk Manchester United
Penobatan Manchester United sebagai klub dengan manajemen terburuk bukanlah kejutan besar bagi banyak pengamat dan penggemar setia mereka. Klub berjuluk Setan Merah ini telah menghadapi kritik keras dalam beberapa musim terakhir terkait berbagai isu, termasuk inkonsistensi di lapangan, strategi transfer yang dipertanyakan, serta ketidakjelasan visi jangka panjang dari tingkat kepemilikan hingga jajaran direksi.
Para responden survei secara konsisten menyoroti kurangnya arah yang jelas dalam pengambilan keputusan klub, terutama dalam hal rekrutmen pemain dan penetapan pelatih. Pergantian manajer yang sering, investasi besar pada pemain yang tidak sesuai ekspektasi, dan struktur organisasi yang tampak kompleks dan kurang efisien disebut-sebut sebagai faktor utama yang berkontribusi pada persepsi negatif ini.
“Para responden secara konsisten menyoroti kurangnya visi jangka panjang dan pengambilan keputusan yang terfragmentasi sebagai penyebab utama kekecewaan mereka terhadap manajemen Manchester United. Ini adalah cerminan dari ketidakpuasan penggemar yang telah menumpuk selama bertahun-tahun,” demikian bunyi salah satu kutipan dari laporan survei CLUB Game.
Kondisi ini diperparah dengan gejolak di tingkat kepemilikan, yang seringkali menjadi sorotan utama dalam media dan di antara basis penggemar. Harapan akan perubahan yang lebih baik seringkali berujung pada kekecewaan, menambah daftar panjang alasan mengapa manajemen klub dianggap belum mampu memenuhi ekspektasi.
Brighton & Hove Albion: Teladan Manajemen Modern
Di sisi lain spektrum, Brighton & Hove Albion muncul sebagai teladan manajemen klub yang efektif dan visioner. Klub asal pantai selatan Inggris ini mendapatkan pujian tinggi dari para responden atas pendekatan strategis mereka yang matang, terutama dalam hal rekrutmen pemain dan pengembangan talenta.
Brighton dikenal dengan model rekrutmen berbasis data yang canggih, kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan pemain muda berbakat, serta menjualnya dengan harga tinggi untuk mendanai investasi lebih lanjut. Keberhasilan mereka dalam mempertahankan stabilitas manajerial dan membangun tim yang kompetitif dengan anggaran yang relatif terbatas dibandingkan tim-tim besar Premier League, telah menjadi contoh bagi klub lain.
Selain Brighton, beberapa klub lain yang juga mendapatkan penilaian positif dalam survei ini termasuk Brentford dan Fulham, yang juga dikenal dengan manajemen yang efisien dan pendekatan yang jelas dalam pengembangan klub. Hasil survei ini menunjukkan bahwa ukuran dan kekayaan klub tidak selalu berkorelasi langsung dengan kualitas manajemen yang dirasakan oleh para penggemar.
Temuan dari survei CLUB Game ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga bagi semua klub Premier League, terutama bagi mereka yang berada di ujung bawah spektrum. Ini berfungsi sebagai barometer penting sentimen publik dan dapat mendorong evaluasi internal untuk meningkatkan kualitas manajemen demi mencapai kesuksesan yang berkelanjutan baik di dalam maupun di luar lapangan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda