Analisis Pakar: Dua Pilar Penunjukan Djamari sebagai Menko Polkam oleh Prabowo

Jakarta, 21 September 2025 – Penunjukan Djamari sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto telah menarik perhatian publik dan memicu berbagai analisis dari pengamat politik. Keputusan ini, yang diumumkan setelah serangkaian konsultasi internal, disebut-sebut didasarkan pada dua alasan strategis utama yang dianggap krusial bagi stabilitas dan efektivitas pemerintahan mendatang.
Posisi Menko Polkam dikenal sebagai salah satu jabatan paling strategis dan sensitif dalam kabinet, bertanggung jawab atas koordinasi berbagai isu keamanan nasional, politik dalam negeri, penegakan hukum, hingga hubungan internasional yang berkaitan dengan keamanan. Oleh karena itu, pilihan sosok yang menduduki kursi ini selalu menjadi indikator penting arah kebijakan sebuah pemerintahan.
Kedekatan dan Kepercayaan: Fondasi Utama Pilihan Prabowo
Salah satu alasan paling mencolok di balik pilihan Prabowo terhadap Djamari, menurut para pengamat, adalah tingkat kedekatan dan kepercayaan yang mendalam antara keduanya. Kedekatan ini bukan hal baru; Djamari dikenal sebagai sosok yang telah lama mendampingi Prabowo dalam berbagai kapasitas, menunjukkan loyalitas dan pemahaman yang kuat terhadap visi dan misi Presiden terpilih.
Seorang pengamat politik dari Universitas Indonesia, Dr. Sarah Lestari, mengungkapkan, “Dalam membentuk tim inti, terutama untuk posisi sepenting Menko Polkam, seorang presiden pasti akan menunjuk figur yang ia percaya sepenuhnya. Kepercayaan ini esensial untuk memastikan sinergi dan meminimalisir potensi friksi di tengah gejolak politik dan keamanan yang mungkin muncul.”
Indikasi kuat akan kedekatan dan kepercayaan ini juga terlihat dari rekam jejak Djamari sebelumnya. Presiden terdahulu, misalnya, juga menunjuk Djamari sebagai anggota Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Penugasan pada posisi yang membutuhkan integritas tinggi dan kemampuan menjaga rahasia negara ini semakin mempertegas level kepercayaan yang diberikan kepadanya.
“Penunjukan pada Dewan Gelar adalah bukti nyata bahwa Djamari bukan hanya sosok yang kompeten, tetapi juga memiliki integritas dan loyalitas yang teruji. Ini adalah modal besar untuk mengemban amanah di Kemenko Polkam yang kerap berurusan dengan informasi sangat sensitif,” tambah Dr. Lestari.
Pengalaman Mumpuni dan Visi Strategis Hadapi Tantangan Polkam
Selain faktor kedekatan personal, alasan strategis kedua yang mendasari penunjukan Djamari adalah rekam jejak pengalaman dan visi strategisnya yang dianggap mumpuni untuk menghadapi kompleksitas tantangan politik, hukum, dan keamanan di masa mendatang. Meskipun detail latar belakang Djamari tidak selalu diumbar ke publik secara luas, beberapa kalangan meyakini ia memiliki pemahaman mendalam tentang isu-isu strategis nasional.
Seorang analis kebijakan keamanan, Prof. Budi Santoso, menyoroti pentingnya pengalaman dalam mengelola isu-isu multisektoral. “Menko Polkam harus mampu mengintegrasikan berbagai kepentingan dari TNI, Polri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, dan lembaga terkait lainnya. Ini membutuhkan sosok dengan pengalaman manajerial yang kuat dan pemahaman komprehensif tentang arsitektur keamanan nasional.”
“Pilihan Prabowo terhadap Djamari juga bisa diartikan sebagai sinyal komitmen untuk menjaga stabilitas dan kedaulatan negara dengan pendekatan yang terukur dan tidak reaksioner. Pengalaman Djamari, yang konon melibatkan latar belakang di bidang pertahanan atau intelijen, akan sangat relevan dalam merumuskan kebijakan yang responsif terhadap ancaman domestik maupun global,” kata Prof. Budi Santoso.
Visi strategis Djamari diharapkan mampu mendukung agenda besar Prabowo dalam memperkuat pertahanan, menjamin supremasi hukum, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah dinamika politik yang serba cepat. Penunjukan ini dipandang sebagai upaya Prabowo untuk membentuk kabinet yang solid dan efektif, di mana setiap kementerian dikoordinasikan oleh figur yang tidak hanya dipercaya, tetapi juga memiliki kapasitas dan visi yang sejalan dengan cita-cita pembangunan nasional.
Dengan dua pilar utama ini—kedekatan dan kepercayaan, serta pengalaman dan visi strategis—penunjukan Djamari sebagai Menko Polkam diharapkan dapat membawa pemerintahan baru pada jalur yang stabil dan mampu menjawab berbagai tantangan krusial di bidang politik, hukum, dan keamanan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda