August 7, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

APPI Desak Keterlibatan dalam Regulasi Liga 1, Cegah Polemik Kuota Asing

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) secara tegas mendesak keterlibatan aktif mereka dalam penyusunan regulasi sepak bola nasional, terutama yang berkaitan dengan Liga 1 dan kebijakan PSSI. Permintaan ini muncul menyusul polemik sengit terkait kuota pemain asing untuk musim 2025/2026, yang sempat memicu perdebatan luas di kalangan klub, penggemar, dan pemangku kepentingan sepak bola Indonesia. APPI menilai, partisipasi perwakilan pemain adalah krusial untuk memastikan regulasi yang komprehensif dan berpihak pada keberlangsungan karier atlet.

Polemik kuota pemain asing mencuat beberapa waktu lalu setelah wacana penambahan jumlah pemain non-lokal per tim Liga 1, dari yang sebelumnya 5+1 menjadi 6+2 atau bahkan delapan pemain asing, santer beredar di publik. Wacana tersebut sontak menimbulkan kekhawatiran di banyak pihak, termasuk APPI, yang menganggap bahwa penambahan kuota tanpa kajian mendalam dapat berdampak negatif terhadap kesempatan bermain dan pengembangan talenta lokal. Mereka berargumen, pembatasan yang tidak proporsional bisa menghambat regenerasi pemain nasional dan melemahkan daya saing timnas di kancah internasional.

Pentingnya Representasi Pemain

APPI, sebagai satu-satunya organisasi yang secara spesifik mewakili kepentingan dan suara para pesepakbola profesional di Indonesia, merasa memiliki perspektif unik yang harus diakomodasi dalam setiap pengambilan kebijakan. CEO APPI, M. Hardika Aji, dalam beberapa kesempatan telah menekankan bahwa pemain adalah subjek utama dalam industri sepak bola, sehingga regulasi yang menyangkut masa depan mereka tidak seharusnya diputuskan secara sepihak. Keterlibatan APPI diharapkan dapat memberikan masukan konkret terkait dampak regulasi terhadap aspek fisik, mental, finansial, dan prospek karier para pemain. Hal ini juga sejalan dengan praktik terbaik di liga-liga top dunia, di mana asosiasi pemain selalu menjadi bagian integral dalam penyusunan regulasi.

“Kami telah melihat bagaimana regulasi yang dibuat tanpa konsultasi menyeluruh dapat menimbulkan gejolak dan ketidakpastian. Keterlibatan APPI bukan hanya untuk membela kepentingan pemain, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap regulasi yang lahir mampu mendukung ekosistem sepak bola yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia,” demikian pernyataan resmi APPI dalam rilis yang diterima 06 August 2025.

Masa Depan Regulasi Sepak Bola Nasional

Permintaan APPI ini juga menjadi momentum penting bagi tata kelola sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Proses penyusunan regulasi yang transparan, partisipatif, dan kolaboratif antara PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator liga, dan APPI dapat menjadi standar baru. Pendekatan ini diyakini akan menghasilkan kebijakan yang lebih matang, diterima oleh semua pihak, dan minim dari potensi konflik di kemudian hari. Selain itu, regulasi yang mempertimbangkan berbagai sudut pandang, termasuk dari para pemain, diharapkan mampu meningkatkan kualitas kompetisi Liga 1, menjadikan liga lebih menarik, dan pada akhirnya berkontribusi positif terhadap pembinaan sepak bola nasional secara menyeluruh.

APPI berharap agar polemik kuota pemain asing yang lalu dapat menjadi pelajaran berharga. Ke depannya, mereka optimistis dapat berdialog secara konstruktif dengan PSSI dan PT LIB untuk merumuskan regulasi yang tidak hanya kompetitif bagi klub, tetapi juga adil dan prospektif bagi karier para pesepakbola profesional di Tanah Air. Komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan sepak bola yang stabil dan prediktif adalah kunci untuk mencapai kemajuan jangka panjang.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.