July 14, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan di Dasar Laut Bali

Tim gabungan pencarian dan penyelamatan (SAR) bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akhirnya menemukan bangkai Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya. Kapal yang dilaporkan hilang kontak sejak awal Juli 2025 tersebut kini teridentifikasi berada di dasar perairan utara Pulau Bali setelah melalui serangkaian proses deteksi dan konfirmasi.

Penemuan ini menjadi titik terang setelah operasi pencarian yang melibatkan berbagai unsur, menelusuri area luas di perairan Bali dan sekitarnya. Informasi awal mengenai keberadaan bangkai kapal ini didapatkan melalui teknologi sonar canggih yang dioperasikan oleh kapal perang TNI AL.

Proses Penemuan dan Konfirmasi

Penemuan vital ini bermula pada malam 9 Juli 2025, ketika Kapal Republik Indonesia (KRI) Spica-934 dari Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) berhasil menangkap sinyal benda mencurigakan. Sinyal tersebut terdeteksi menggunakan peralatan Multi Beam Echo Sounder (MBES) canggih di kedalaman sekitar 80 meter di perairan utara Pulau Bali, koordinat yang menjadi fokus baru dalam operasi pencarian.

Setelah sinyal teridentifikasi, tim segera melakukan verifikasi lebih lanjut. Pada 13 July 2025, hasil rekaman dari Remotely Operated Vehicle (ROV) yang diturunkan memastikan bahwa objek tersebut adalah bagian dari bangkai KMP Tunu Pratama Jaya. Rekaman visual menunjukkan kondisi kapal yang terbalik dan tergeletak di dasar laut, mengonfirmasi dugaan terburuk setelah berminggu-minggu kapal itu menghilang.

Kronologi Hilangnya Kapal dan Upaya Pencarian

KMP Tunu Pratama Jaya sebelumnya dilaporkan hilang kontak pada 2 Juli 2025, dalam pelayaran dari Pelabuhan Padang Bai, Bali, menuju Pelabuhan Lembar, Lombok. Kapal yang mengangkut 45 penumpang dan 15 awak kapal tersebut diduga kuat mengalami musibah akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang melanda perairan tersebut pada saat kejadian.

Sejak laporan kehilangan diterima, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) bersama dengan unsur TNI AL, Polairud, dan Kementerian Perhubungan telah melancarkan operasi pencarian besar-besaran. Area pencarian diperluas secara bertahap, mencakup wilayah perairan Selat Lombok, perairan utara Bali, hingga sebagian perairan Nusa Tenggara Barat. Berbagai kapal SAR, pesawat patroli, dan helikopter dikerahkan dalam upaya menemukan jejak kapal atau korban.

“Penemuan bangkai kapal ini adalah langkah krusial dalam upaya kita mengungkap penyebab pasti insiden dan memberikan kejelasan bagi keluarga korban,” ujar Juru Bicara BASARNAS. “Prioritas kami selanjutnya adalah memastikan area aman untuk penyelidikan lebih lanjut oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan, jika memungkinkan, operasi pengangkatan.”

Dengan ditemukannya bangkai kapal ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dijadwalkan akan segera turun ke lokasi untuk memulai investigasi mendalam terkait penyebab karamnya kapal. Penyelidikan ini diharapkan dapat mengungkap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap insiden tragis ini, termasuk kondisi kapal, faktor cuaca, hingga prosedur operasional.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa yang ditemukan terkait bangkai kapal tersebut. Namun, pencarian terhadap kemungkinan korban akan terus dilakukan di sekitar lokasi penemuan dan area yang relevan. Pemerintah memastikan akan memberikan perhatian penuh terhadap penanganan kasus ini hingga tuntas, termasuk aspek penegakan hukum jika ditemukan adanya kelalaian.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.