Banjir Rob Kronis Landa Kampung Dadap Tangerang: Ratusan KK Terdampak Berulang
TANGERANG – Kampung Baru Dadap di Kecamatan Kosambi, Tangerang, kembali diterjang banjir rob, merendam empat Rukun Tetangga (RT) dan mengakibatkan 540 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Peristiwa yang berulang ini, seperti dilaporkan pada 04 December 2025, menyoroti kerentanan wilayah pesisir terhadap fenomena pasang air laut tinggi yang semakin sering terjadi.
Banjir rob kali ini menambah daftar panjang penderitaan warga setempat yang telah puluhan tahun hidup berdampingan dengan ancaman air pasang. Ketinggian air dilaporkan mencapai 50 hingga 80 sentimeter di beberapa titik, menyebabkan aktivitas warga lumpuh total. Rumah-rumah terendam, perabotan rumah tangga rusak, dan akses jalan utama terputus, mempersulit mobilitas dan pasokan logistik.
Dampak Ekonomi dan Sosial yang Meluas
Dampak banjir rob di Kampung Baru Dadap tidak hanya terbatas pada kerusakan fisik, tetapi juga merambah ke sektor ekonomi dan sosial. Mayoritas warga di daerah ini berprofesi sebagai nelayan, buruh pabrik, atau pedagang kecil. Banjir yang terjadi berulang kali mengganggu mata pencaharian mereka, mengurangi pendapatan, dan memperburuk kondisi ekonomi keluarga.
Anak-anak sekolah juga terpaksa meliburkan diri karena akses menuju sekolah tergenang air. Kesehatan warga juga menjadi perhatian serius, dengan meningkatnya risiko penyakit kulit, diare, dan infeksi saluran pernapasan akibat sanitasi yang buruk dan genangan air kotor. Pihak Puskesmas setempat telah disiagakan untuk memberikan layanan kesehatan darurat.
“Kami sudah capek dengan kondisi seperti ini. Setiap kali air pasang besar, rumah kami langsung terendam. Barang-barang rusak, anak-anak tidak bisa sekolah, dan kami kehilangan penghasilan. Rasanya tidak ada solusi permanen,” ujar Ibu Fatimah, seorang warga RT 003 Kampung Baru Dadap, mengungkapkan keputusasaannya.
Kondisi ini diperparah oleh infrastruktur drainase yang belum memadai serta dugaan penurunan muka tanah (land subsidence) yang membuat wilayah pesisir Tangerang semakin rentan terhadap intrusi air laut.
Upaya Penanganan dan Solusi Jangka Panjang
Pemerintah Kabupaten Tangerang, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), telah bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan logistik seperti makanan siap saji, air bersih, dan selimut kepada warga terdampak. Posko pengungsian sementara juga didirikan bagi mereka yang rumahnya tidak layak huni atau memerlukan evakuasi mendesak.
Namun, pihak berwenang mengakui bahwa penanganan jangka pendek saja tidak cukup untuk mengatasi masalah banjir rob yang bersifat kronis ini. Diperlukan strategi komprehensif yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, serta dukungan dari masyarakat sipil.
Beberapa opsi solusi jangka panjang yang sedang dikaji meliputi pembangunan tanggul laut (sea wall) yang lebih kokoh, revitalisasi hutan mangrove sebagai penahan alami gelombang, perbaikan sistem drainase perkotaan, hingga kajian mendalam tentang kemungkinan relokasi sebagian warga ke daerah yang lebih aman. Proyek-proyek ini memerlukan anggaran besar dan koordinasi yang intensif.
Fenomena banjir rob di Kampung Baru Dadap menjadi cerminan tantangan besar yang dihadapi banyak wilayah pesisir di Indonesia akibat perubahan iklim global dan kenaikan permukaan air laut. Desakan untuk mencari solusi berkelanjutan kian mendesak demi menjamin keberlangsungan hidup dan kesejahteraan ratusan ribu jiwa yang tinggal di garis pantai negeri ini.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
