October 15, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Bogor Diguncang Rentetan Gempa, Ratusan Warga Mengungsi di Tenda Darurat

KABUPATEN BOGOR – Rentetan gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Bogor dalam beberapa hari terakhir telah memicu kepanikan massal, memaksa ratusan warga untuk mengungsi ke tenda-tenda darurat. Dua lokasi pengungsian utama telah didirikan untuk menampung warga terdampak, yakni di Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, dan Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang.

Menurut laporan terkini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, masyarakat yang memilih tinggal di tenda darurat sebagian besar karena trauma dan kekhawatiran akan potensi gempa susulan yang terus terjadi. Getaran kuat yang berulang kali dirasakan membuat warga enggan kembali ke rumah masing-masing, meskipun belum ada laporan kerusakan masif pada struktur bangunan.

Dampak Rentetan Gempa dan Kondisi Pengungsian

Sejak 21 September 2025, setidaknya lima kali gempa bumi dengan magnitudo bervariasi antara M 3.5 hingga M 5.0 telah mengguncang wilayah Bogor dan sekitarnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa pusat gempa umumnya berada di kedalaman dangkal di daratan, yang menjelaskan mengapa getarannya terasa begitu kuat di permukaan. Meskipun tidak ada korban jiwa, rentetan gempa ini telah menyebabkan retakan minor pada sejumlah bangunan rumah dan fasilitas umum, serta menimbulkan ketakutan mendalam di kalangan warga.

Di lokasi pengungsian Desa Purwabakti dan Desa Pabangbon, tenda-tenda darurat telah terpasang dengan fasilitas seadanya. BPBD bersama relawan telah mendirikan dapur umum, pos kesehatan, dan MCK sementara untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi. Data awal menunjukkan lebih dari 300 jiwa, termasuk lansia dan anak-anak, berada di pengungsian. Mereka sangat membutuhkan bantuan berupa selimut, matras, pakaian layak pakai, dan makanan siap saji.

“Masyarakat masih merasakan trauma dan kekhawatiran yang sangat tinggi terhadap gempa susulan. Kami memahami keputusan mereka untuk mengungsi sementara waktu demi rasa aman,” ujar [Nama Pejabat Fiktif], Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, pada 21 September 2025. “Prioritas kami saat ini adalah memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi dan kondisi kesehatan mereka tetap terjaga.”

Seorang warga Desa Pabangbon, Ibu Yati (52), mengaku tidak berani tidur di dalam rumah sejak gempa pertama. “Setiap kali ada getaran kecil, jantung ini langsung berdebar. Kami sekeluarga lebih memilih tidur di tenda, meskipun dingin dan tidak senyaman di rumah,” ungkapnya dengan wajah cemas.

Respons Pemerintah dan Imbauan Kesiapsiagaan

Pemerintah Kabupaten Bogor telah mengaktifkan posko penanggulangan bencana 24 jam untuk memantau situasi dan mengkoordinasikan bantuan. Tim gabungan dari BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan aparat keamanan telah dikerahkan untuk melakukan pendataan kerusakan, distribusi logistik, serta memberikan dukungan psikososial kepada warga terdampak, khususnya anak-anak.

BMKG kembali mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya pada informasi hoaks terkait gempa yang tidak berasal dari sumber resmi. “Warga diharapkan selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang dan mempersiapkan diri dengan langkah-langkah evakuasi dasar jika terjadi gempa kuat,” kata [Nama Pejabat Fiktif], Analis Gempa Bumi BMKG.

Hingga 21 September 2025 malam, pemerintah daerah belum mengeluarkan instruksi untuk warga kembali ke rumah. Situasi masih terus dipantau, dan masyarakat diimbau untuk tetap siaga. BPBD Kabupaten Bogor juga mengimbau warga untuk segera melaporkan jika ada kerusakan bangunan atau kebutuhan mendesak di wilayah mereka agar bantuan dapat segera disalurkan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.