Cak Imin Resmikan Uji Coba Sekolah Rakyat di Cibinong, Target 100 Titik Nasional

CIBINONG, 13 July 2025 – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, mengumumkan dimulainya uji coba perdana Sekolah Rakyat di Cibinong. Inisiatif ini menjadi langkah awal dari target ambisius pemerintah untuk mengaktifkan 100 titik Sekolah Rakyat di seluruh penjuru negeri hingga akhir bulan ini. Program ini digadang-gadang akan menjadi motor penggerak pemerataan akses pendidikan non-formal dan pemberdayaan masyarakat di tingkat akar rumput.
Uji coba di Cibinong dijadwalkan akan dimulai pada Senin, 14 Juli 2025, menandai babak baru dalam upaya percepatan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan alternatif. Cak Imin menekankan bahwa Sekolah Rakyat dirancang untuk mengisi kekosongan akses pendidikan bagi kelompok masyarakat yang selama ini terpinggirkan, baik karena keterbatasan geografis maupun ekonomi.
Pilot Proyek Strategis di Cibinong
Pelaksanaan uji coba di Cibinong dipilih sebagai pilot project strategis, mengingat lokasinya yang representatif untuk menguji model operasional Sekolah Rakyat sebelum diterapkan secara massal. Tim dari Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat telah melakukan persiapan matang, mulai dari penyusunan kurikulum adaptif, penyiapan tenaga pengajar sukarela, hingga penentuan lokasi yang mudah dijangkau oleh warga sekitar. Keberhasilan model di Cibinong akan menjadi tolok ukur utama bagi replikasi program di daerah lain, memastikan efektivitas dan efisiensi dalam skala nasional.
Sekolah Rakyat, sebagai konsep, bukan hanya sekadar tempat belajar membaca, menulis, dan berhitung dasar. Lebih dari itu, program ini didesain sebagai pusat komunitas yang mengajarkan keterampilan praktis, literasi digital dasar, hingga pembekalan kewirausahaan sederhana. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapabilitas masyarakat agar lebih mandiri dan berdaya saing di tengah dinamika sosial ekonomi yang kian kompleks. Inisiatif ini diharapkan mampu memutus mata rantai kemiskinan struktural melalui peningkatan kapasitas individu dan kolektif.
Ekspansi Ambisius dan Komitmen Menyeluruh
Dalam pernyataannya, Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar mengungkapkan keyakinannya bahwa target 100 titik Sekolah Rakyat yang aktif penuh pada akhir bulan ini dapat tercapai. Ini merupakan upaya konkret pemerintah dalam merespons kebutuhan mendesak akan pemerataan akses pendidikan dan pemberdayaan. “Kami bekerja keras untuk memastikan program ini dapat menjangkau sebanyak mungkin masyarakat, terutama mereka yang paling membutuhkan sentuhan pendidikan dan peningkatan kualitas hidup,” ujarnya.
Cak Imin juga menyampaikan pesan khusus bagi daerah-daerah yang belum tersentuh program ini, menyerukan kesabaran dan partisipasi aktif. Hal ini kemungkinan merujuk pada proses identifikasi dan seleksi lokasi yang sedang berlangsung, serta persiapan teknis yang memerlukan waktu. Beliau menggarisbawahi pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat agar program ini dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
“Bagi daerah atau komunitas yang mungkin merasa belum terjangkau atau belum ‘dijemput’ oleh program Sekolah Rakyat, kami mohon kesabarannya. Tim kami terus bekerja siang dan malam untuk memastikan ekspansi ini merata dan tepat sasaran. Komitmen kami adalah menjadikan Sekolah Rakyat sebagai mercusuar pendidikan dan pemberdayaan bagi seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke,” kata Cak Imin.
Ekspansi Sekolah Rakyat diharapkan tidak hanya meningkatkan angka melek huruf dan keterampilan dasar, tetapi juga memperkuat kohesi sosial dan menumbuhkan semangat gotong royong di komunitas. Dengan model pendidikan yang fleksibel, adaptif, dan berorientasi pada kebutuhan lokal, Sekolah Rakyat diharapkan mampu menciptakan dampak positif jangka panjang bagi pembangunan sumber daya manusia Indonesia secara menyeluruh, selaras dengan visi Indonesia Maju dan pemerataan kesejahteraan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda