Dinkes DKI: Bakteri Penyebab Mayoritas Keracunan Program Makan Bergizi Gratis Jakarta

04 October 2025, Jakarta – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta secara resmi mengumumkan hasil investigasi terhadap sejumlah kasus dugaan keracunan makanan yang terjadi dalam implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah ibu kota. Hasil penyelidikan menyeluruh menunjukkan bahwa mayoritas insiden tersebut disebabkan oleh kontaminasi bakteri, menepis spekulasi awal mengenai kemungkinan keterlibatan bahan kimia berbahaya. Pernyataan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan di tengah kekhawatiran publik dan mendorong langkah-langkah mitigasi yang lebih terarah.
Penemuan Bakteri Dominasi, Bukan Bahan Kimia
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Ani Mardiani, dalam keterangannya mengungkapkan bahwa tim laboratorium Dinkes telah melakukan pengujian ekstensif terhadap sampel makanan yang dikonsumsi dan juga spesimen klinis dari pasien yang mengalami gejala keracunan. “Dari analisis komprehensif yang kami lakukan, mayoritas sampel menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri patogen yang dikenal sebagai penyebab keracunan makanan,” jelas dr. Ani Mardiani pada 04 October 2025. Bakteri yang teridentifikasi antara lain jenis Staphylococcus aureus atau Escherichia coli, yang kerap ditemukan dalam makanan yang tidak diolah atau disimpan dengan higienis.
Penemuan ini sekaligus membantah dugaan awal yang beredar di masyarakat mengenai penggunaan bahan kimia berbahaya sebagai pemicu insiden. Dinkes DKI menegaskan bahwa tidak ada bukti substansial yang mendukung klaim tersebut setelah serangkaian uji toksikologi dilakukan. Fokus penyelidikan kini beralih sepenuhnya pada aspek penanganan dan sanitasi makanan dalam rantai pasok program MBG, dari persiapan hingga distribusi kepada penerima manfaat.
“Hasil uji laboratorium kami menunjukkan bahwa mayoritas sampel makanan dan spesimen pasien positif terkontaminasi bakteri penyebab keracunan pangan,” ujar dr. Doni Subiakto, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, dalam konferensi pers yang digelar 04 October 2025. “Kami juga ingin menegaskan bahwa dari seluruh sampel yang diuji, tidak ditemukan adanya indikasi kontaminasi bahan kimia berbahaya yang menjadi penyebab utama.”
Langkah Antisipasi dan Jaminan Keamanan Pangan
Menyusul temuan ini, Dinkes DKI Jakarta telah berkoordinasi erat dengan penyelenggara program MBG serta pihak-pihak terkait lainnya untuk segera melakukan perbaikan. Penekanan utama diberikan pada peningkatan standar kebersihan dan higienitas di setiap tahapan proses penyediaan makanan. Edukasi mengenai penanganan makanan yang aman, suhu penyimpanan yang tepat, serta waktu konsumsi yang ideal menjadi prioritas untuk mencegah insiden serupa terulang di masa mendatang.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan inisiatif pemerintah untuk memastikan asupan gizi yang cukup bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan kelompok rentan. Insiden keracunan ini menyoroti pentingnya pengawasan kualitas yang ketat dalam setiap program berskala besar yang melibatkan konsumsi pangan. Otoritas kesehatan setempat juga meminta partisipasi aktif masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan indikasi makanan yang tidak layak konsumsi atau mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG.
“Kami berkomitmen penuh untuk menjamin keamanan pangan bagi seluruh penerima manfaat program MBG,” tambah dr. Ani Mardiani. “Pengawasan akan diperketat, dan kami tidak akan segan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang lalai dalam menjaga standar kebersihan dan keamanan pangan. Kolaborasi antara pemerintah, penyedia makanan, dan masyarakat sangat krusial untuk keberhasilan program ini dan kesehatan kita bersama.” Dinkes DKI juga berencana untuk rutin melakukan inspeksi mendadak ke dapur-dapur penyedia makanan guna memastikan kepatuhan terhadap standar higienitas yang berlaku.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda