October 18, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

DKI Jakarta Rencanakan Relokasi IKJ ke Kota Tua, Perkuat Pusat Budaya

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggulirkan rencana strategis yang berpotensi mengubah lanskap kebudayaan Ibu Kota. Institut Kesenian Jakarta (IKJ), salah satu lembaga pendidikan seni terkemuka di Indonesia, direncanakan akan dipindahkan dari lokasi asalnya di Cikini ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Gagasan ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Pramono, dengan tujuan utama untuk memperkuat sinergi antara pendidikan seni dan warisan cagar budaya yang kaya di Kota Tua.

Rencana relokasi ini bukan sekadar pemindahan fisik, melainkan bagian dari visi yang lebih besar untuk menghidupkan kembali Kota Tua sebagai pusat aktivitas seni dan budaya yang terintegrasi. Pramono menjelaskan bahwa keberadaan IKJ di tengah bangunan-bangunan bersejarah diharapkan dapat menciptakan ekosistem kreatif yang unik, di mana mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan sejarah dan inspirasi dari arsitektur kolonial, sekaligus berkontribusi pada revitalisasi kawasan tersebut.

Visi Membangun Pusat Kebudayaan Terpadu

Pemindahan IKJ ke Kota Tua dipandang sebagai langkah ambisius dalam upaya Pemprov DKI Jakarta menjadikan kawasan tersebut tidak hanya sebagai destinasi wisata sejarah, tetapi juga sebagai hub pendidikan dan kreativitas. Dengan kehadiran ribuan mahasiswa, dosen, dan praktisi seni, Kota Tua berproyeksi menjadi ‘laboratorium’ hidup bagi pengembangan seni rupa, seni pertunjukan, perfilman, dan disiplin seni lainnya.

Sinergi antara kegiatan akademik IKJ dengan museum-museum, galeri, dan ruang publik di Kota Tua diharapkan dapat melahirkan kolaborasi inovatif dan menarik lebih banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini sejalan dengan agenda pemerintah daerah untuk meningkatkan daya tarik pariwisata berbasis budaya serta mendorong ekonomi kreatif di Jakarta. Kawasan Kota Tua sendiri telah diakui sebagai salah satu cagar budaya nasional dan masuk dalam daftar tentative UNESCO, sehingga penempatan institusi seni di sana dapat memperkuat narasi pelestarian sambil memberikan konteks kontemporer.

Implikasi dan Tantangan Proyek Perpindahan

Meskipun rencana ini menjanjikan banyak potensi positif, implementasinya tidak lepas dari berbagai tantangan kompleks. Salah satu isu utama adalah adaptasi infrastruktur. Bangunan-bangunan di Kota Tua, yang sebagian besar merupakan peninggalan era kolonial, membutuhkan studi kelayakan dan modifikasi cermat untuk mengakomodasi kebutuhan fasilitas pendidikan seni modern seperti studio tari, teater, ruang pameran, hingga fasilitas praktik film dan televisi, dengan tetap memperhatikan aspek pelestarian cagar budaya.

Selain itu, aspek logistik pemindahan seluruh operasional IKJ, termasuk perpustakaan, peralatan seni, laboratorium, dan akomodasi mahasiswa, memerlukan perencanaan yang matang dan alokasi anggaran yang signifikan. Pramono menyebutkan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan melakukan kajian mendalam mengenai ketersediaan lahan dan bangunan yang sesuai, serta sumber pendanaan yang mungkin melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta potensi kemitraan dengan pihak swasta dan BUMN.

“Ini adalah visi jangka panjang yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Kami membayangkan Kota Tua bukan hanya sebagai masa lalu, tetapi juga masa depan seni dan budaya Jakarta. Perpindahan IKJ akan menjadi katalisator penting dalam mewujudkan impian tersebut,” ujar Pramono kepada awak media pada 18 October 2025, menegaskan komitmen Pemprov DKI.

Proses konsultasi dengan pimpinan, dosen, dan mahasiswa IKJ juga menjadi krusial untuk memastikan bahwa relokasi ini dapat berjalan mulus tanpa mengganggu kualitas pengajaran dan pembelajaran. Pertimbangan terhadap lingkungan sekitar dan dampak sosial ekonomi bagi komunitas yang sudah ada di Kota Tua juga perlu menjadi perhatian serius dalam tahap perencanaan dan implementasi.

Dengan demikian, rencana pemindahan IKJ ke Kota Tua menandai babak baru dalam pengembangan kota Jakarta sebagai Ibu Kota yang berbudaya. Jika berhasil diwujudkan, proyek ini diharapkan tidak hanya menciptakan pusat pendidikan seni yang ikonik, tetapi juga memberikan napas baru bagi revitalisasi Kota Tua, menjadikannya destinasi wajib bagi pecinta seni dan sejarah, sekaligus menegaskan posisi Jakarta sebagai salah satu pusat kebudayaan terkemuka di Asia Tenggara.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.