Drama Dua Penalti Buyarkan Kemenangan Arema, All Star Tahan Imbang Juara Bertahan

Liga Indonesia All Star berhasil menahan imbang sang juara bertahan Arema FC dalam laga sengit Grup A Piala Presiden 2025 yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, pada Selasa 08 July 2025. Pertandingan yang berakhir dengan skor 2-2 ini menyajikan drama ketat, di mana dua gol penalti dari Witan Sulaeman dan Septian David Maulana menjadi penentu bagi tim All Star untuk membuyarkan keunggulan awal dan harapan kemenangan Singo Edan.
Pertarungan Sengit dan Drama Titik Putih
Arema FC, dengan statusnya sebagai juara bertahan, langsung tampil menekan sejak peluit awal dibunyikan. Mereka berhasil memimpin lebih dulu melalui skema serangan balik cepat yang diselesaikan dengan apik oleh Dendi Santoso pada menit ke-15. Gol pembuka ini langsung membakar semangat skuad asuhan [Nama Pelatih Arema Fiktif] dan membuat mereka semakin dominan di awal pertandingan.
Tertinggal satu gol, Liga Indonesia All Star tidak panik. Mereka merespons dengan intensitas serangan yang lebih tinggi. Upaya mereka membuahkan hasil ketika Witan Sulaeman dilanggar di kotak terlarang pada menit ke-38. Witan sendiri yang maju sebagai algojo, dengan tenang sukses menaklukkan kiper Arema, Teguh Amiruddin, mengubah skor menjadi 1-1 dan menutup babak pertama dengan kedudukan imbang.
Memasuki babak kedua, tempo pertandingan tak menurun. Arema kembali mengambil inisiatif dan beberapa kali menciptakan peluang berbahaya. Namun, di tengah gempuran Arema, All Star kembali mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-70 setelah terjadi handball di area penalti Arema yang diprotes keras oleh para pemain Singo Edan. Septian David Maulana, yang mengambil tanggung jawab kali ini, dengan dingin melesakkan bola ke pojok gawang, membawa All Star berbalik unggul 2-1 dan membuat Stadion Si Jalak Harupat bergemuruh.
Keunggulan All Star hanya bertahan singkat. Hanya lima menit berselang, Arema FC berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui Dedik Setiawan yang memanfaatkan kemelut di depan gawang. Gol ini memastikan pertandingan berakhir imbang, membagi satu poin untuk kedua tim dalam perebutan tiket ke babak selanjutnya.
“Ini adalah pertandingan yang sangat sulit melawan tim sekelas Arema FC. Kami tertinggal, lalu bisa membalikkan keadaan berkat kerja keras dan fokus. Dua penalti itu krusial dan saya bangga dengan mentalitas para pemain,” ujar Bima Sakti, Pelatih Liga Indonesia All Star, pasca pertandingan. “Tentu saja kami ingin meraih kemenangan, tetapi hasil imbang melawan juara bertahan adalah pencapaian yang patut diapresiasi.”
Implikasi Hasil dan Laga Selanjutnya
Hasil imbang ini membuat peta persaingan Grup A semakin ketat. Baik Liga Indonesia All Star maupun Arema FC kini sama-sama mengoleksi empat poin dari dua pertandingan, menjadikan laga terakhir grup sangat krusial untuk menentukan siapa yang akan melaju ke babak selanjutnya. Pertandingan ini juga menjadi bukti bahwa Liga Indonesia All Star, yang dihuni oleh pemain-pemain pilihan, mampu memberikan perlawanan sengit terhadap tim-tim mapan Liga 1.
Piala Presiden 2025 sendiri menjadi ajang pemanasan penting bagi tim-tim Liga 1 sebelum bergulirnya kompetisi resmi. Performa yang ditunjukkan oleh Liga Indonesia All Star, meski hanya berstatus tim seleksi, membuktikan potensi besar pemain-pemain lokal di kancah sepak bola nasional dan memberikan optimisme bagi pembinaan talenta muda.
Liga Indonesia All Star dijadwalkan akan menghadapi Persib Bandung di laga terakhir grup, sementara Arema FC akan bersua Borneo FC. Kedua pertandingan ini diprediksi akan menjadi penentu nasib kedua tim di turnamen pramusim bergengsi ini, dengan harapan meraih kemenangan demi mengamankan tempat di fase gugur.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda