October 13, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Duka Ponpes Al-Khoziny: 63 Jiwa Melayang, Mensos Salurkan Santunan untuk Keluarga Korban

JAKARTA, 11 October 2025 – Sebuah tragedi memilukan menyelimuti Pondok Pesantren Al-Khoziny setelah bangunan musala ambruk beberapa waktu lalu, menelan korban jiwa sebanyak 63 orang. Insiden yang mengejutkan publik ini menarik perhatian pemerintah, dan Kementerian Sosial (Kemensos) telah bergerak cepat menyalurkan santunan duka serta berbagai bantuan lain kepada keluarga korban.

Tragedi Runtuhnya Musala dan Operasi Pencarian Korban

Runtuhnya bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny terjadi secara tiba-tiba, diduga kuat akibat struktur bangunan yang tidak mampu menahan beban atau faktor eksternal lain yang masih dalam penyelidikan. Peristiwa nahas ini terjadi saat sebagian besar santri dan pengajar sedang beraktivitas di dalam musala, menjadikannya musibah dengan skala dampak yang sangat besar.

Segera setelah insiden, tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan masyarakat setempat bahu-membahu melakukan operasi pencarian dan evakuasi korban. Upaya penyelamatan berlangsung dramatis dan penuh tantangan, mengingat material bangunan yang runtuh menyulitkan akses. Operasi pencarian berlangsung hingga hari terakhir, di mana tim berhasil mengevakuasi seluruh korban yang tertimbun. Data terakhir yang dirilis menyatakan bahwa total 63 orang dinyatakan meninggal dunia, terdiri dari santri, pengajar, dan staf pondok pesantren.

Pihak kepolisian masih terus melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari tahu penyebab pasti ambruknya bangunan tersebut. Dugaan awal mengarah pada faktor usia bangunan, kualitas material, atau adanya kesalahan konstruksi. Investigasi diharapkan dapat memberikan kejelasan serta menjadi pelajaran berharga agar tragedi serupa tidak terulang di masa mendatang.

Bantuan Kemanusiaan dan Santunan dari Kementerian Sosial

Menyikapi musibah tersebut, Menteri Sosial, [Nama Menteri Sosial/placeholder], dengan sigap menginstruksikan jajarannya untuk segera turun tangan memberikan bantuan. Penyaluran santunan duka dilakukan secara langsung kepada keluarga korban sebagai bentuk empati dan dukungan pemerintah dalam menghadapi cobaan berat ini. Puluhan wali santri yang kehilangan anggota keluarganya menerima santunan tersebut, diharapkan dapat sedikit meringankan beban pasca-tragedi.

Selain santunan duka, Kemensos juga menyalurkan bantuan logistik berupa kebutuhan dasar, peralatan kebersihan, serta memberikan dukungan psikososial kepada para korban selamat dan keluarga yang ditinggalkan. Tim psikolog dari Kemensos disiagakan untuk memberikan pendampingan trauma healing, khususnya bagi anak-anak dan remaja yang mungkin mengalami syok akibat peristiwa tersebut.

“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa Pondok Pesantren Al-Khoziny. Pemerintah hadir untuk memastikan bahwa keluarga korban tidak sendirian menghadapi cobaan ini. Santunan ini adalah wujud perhatian negara, dan kami akan terus mendampingi serta memberikan dukungan hingga kondisi pulih,” ujar [Nama Menteri Sosial/placeholder] dalam pernyataan resminya.

Langkah cepat Kemensos ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, menunjukkan respons tanggap pemerintah terhadap bencana kemanusiaan. Tragedi di Ponpes Al-Khoziny menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya memastikan keselamatan dan kelayakan infrastruktur, terutama di institusi pendidikan yang menampung banyak orang.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.