December 4, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Gunung Ile Werung Lembata Erupsi Eksplosif: Status Waspada, Dua Desa Terancam

Gunung Ile Werung di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi eksplosif pada 02 December 2025 dini hari, memicu peningkatan status aktivitas menjadi Waspada (Level II). Peristiwa ini menempatkan dua desa di lereng gunung dalam zona risiko tinggi, mendorong pihak berwenang untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa erupsi terjadi sekitar pukul 03.00 WITA, melontarkan kolom abu setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak, mengarah ke barat daya. Suara dentuman kuat dilaporkan terdengar hingga radius beberapa kilometer, disertai dengan hujan abu tipis di beberapa wilayah sekitar.

Peningkatan Status dan Karakteristik Erupsi

Kepala PVMBG, Bapak Hendra Gunawan (nama fiktif untuk ilustrasi), menjelaskan bahwa peningkatan status dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II) adalah respons terhadap hasil pengamatan visual dan instrumental yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik signifikan. Indikator yang diamati meliputi peningkatan gempa vulkanik, deformasi tanah, dan emisi gas. Status Waspada mengindikasikan bahwa terdapat potensi bahaya erupsi yang lebih besar dan masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati.

Erupsi eksplosif yang terjadi pada dini hari ini merupakan indikasi kuat adanya tekanan magmatik dari dalam perut gunung. Meskipun belum mencapai level Siaga (Level III) atau Awas (Level IV), kami mengimbau masyarakat untuk tidak mendekat dalam radius yang telah ditetapkan, ujar Bapak Hendra dalam konferensi pers virtual pada 02 December 2025.

PVMBG juga telah mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat dan pengunjung tidak beraktivitas di dalam radius 2 kilometer dari puncak kawah Gunung Ile Werung. Kawasan ini dianggap sebagai zona bahaya langsung yang rentan terhadap lontaran material pijar dan gas beracun jika terjadi erupsi lanjutan.

Dampak dan Kesiapsiagaan Warga Terdampak

Dua desa yang paling berisiko tinggi akibat erupsi ini adalah Desa Lamagute dan Desa Lamanu, yang secara geografis berada paling dekat dengan kawah gunung. Meskipun belum ada perintah evakuasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata telah mengambil langkah-langkah antisipatif, termasuk mempersiapkan jalur evakuasi dan lokasi penampungan sementara.

Kepala BPBD Kabupaten Lembata, Bapak Yakobus Ola (nama fiktif), menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan PVMBG dan pemerintah desa setempat untuk memantau situasi secara real-time. Sosialisasi mengenai langkah-langkah mitigasi dan jalur evakuasi telah digencarkan kepada warga di desa-desa terdampak. Pembagian masker juga telah dimulai untuk mengantisipasi dampak abu vulkanik terhadap kesehatan pernapasan.

Kami meminta masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, tidak panik, dan selalu mengikuti arahan dari petugas. Hindari area radius 2 kilometer dari puncak kawah, karena aktivitas vulkanik yang tidak stabil dapat menimbulkan bahaya seperti lontaran material pijar atau gas beracun. Tim kami juga siap siaga 24 jam untuk merespons setiap perubahan situasi, jelas Bapak Yakobus.

Warga di sekitar lereng gunung diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi hujan abu, tanah longsor, atau lahar dingin jika terjadi hujan lebat di wilayah puncak. Pihak berwenang akan terus memberikan informasi terbaru melalui saluran resmi guna memastikan keamanan dan keselamatan seluruh masyarakat di sekitar Gunung Ile Werung.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda