November 4, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Gunung Kerinci Memanas: Aktivitas Vulkanik Meningkat, Radius Bahaya Ditetapkan

Gunung Kerinci, puncak tertinggi di Sumatera yang juga merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia, kembali menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas vulkaniknya. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status gunung ini menjadi Waspada (Level II) dan secara tegas melarang seluruh aktivitas masyarakat serta pendaki dalam radius 3 kilometer dari kawah puncak. Peningkatan ini menuntut kewaspadaan tinggi dari masyarakat sekitar dan pihak berwenang.

Peningkatan Kegempaan dan Imbauan Resmi

Sejak beberapa waktu terakhir, pemantauan instrumen PVMBG menunjukkan adanya peningkatan intensitas kegempaan di Gunung Kerinci. Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, fenomena ini didominasi oleh gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa vulkanik dangkal (VB), yang mengindikasikan adanya pergerakan fluida magma di bawah permukaan.

“Peningkatan kegempaan ini menjadi indikasi jelas adanya pergerakan fluida di dalam tubuh Gunung Kerinci. Kami mengimbau masyarakat dan pendaki untuk tidak mendekat dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif demi keselamatan. Larangan ini bersifat mutlak untuk menghindari potensi bahaya gas beracun maupun lontaran material vulkanik,” ujar Muhammad Wafid dalam keterangan resminya kepada media pada 04 November 2025.

Gempa vulkanik dalam umumnya mengindikasikan pergerakan magma dari kedalaman menuju permukaan, sementara gempa vulkanik dangkal menunjukkan aktivitas di bagian atas sistem magmatik. Kombinasi kedua jenis gempa ini adalah sinyal penting bagi para vulkanolog tentang kemungkinan peningkatan tekanan di dalam gunung api.

Area larangan sejauh 3 kilometer ini mencakup jalur pendakian populer dan beberapa area wisata di sekitar kaki gunung. Otoritas setempat telah diinstruksikan untuk memasang papan peringatan dan melakukan patroli guna memastikan tidak ada aktivitas di zona bahaya tersebut. Imbauan juga disampaikan agar masyarakat tidak terpancing informasi yang tidak bertanggung jawab dan hanya mengacu pada sumber resmi dari PVMBG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana

Pemerintah daerah melalui BPBD di Kabupaten Kerinci, Jambi, dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, yang berbatasan langsung dengan Gunung Kerinci, telah diinstruksikan untuk meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan. Sosialisasi mengenai potensi bahaya erupsi, seperti lontaran abu vulkanik dan gas beracun, juga terus digencarkan kepada masyarakat yang tinggal di lereng gunung.

Meskipun belum ada tanda-tanda erupsi eksplosif yang besar, masyarakat diimbau untuk selalu waspada, menyiapkan masker sebagai antisipasi jika terjadi hujan abu tipis, dan mengetahui jalur evakuasi yang telah ditetapkan. Penting bagi warga untuk memantau perkembangan informasi resmi dan mengikuti arahan dari petugas penanggulangan bencana.

Tim pemantau dari PVMBG terus melakukan observasi intensif selama 24 jam penuh di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Kerinci. Data seismik, deformasi tanah menggunakan GPS, dan pengamatan visual kawah dipantau secara ketat untuk mendeteksi perubahan sekecil apapun yang dapat mengindikasikan eskalasi aktivitas. Kesiapsiagaan kolektif dari semua pihak, mulai dari pemerintah, relawan, hingga masyarakat, menjadi kunci dalam menghadapi potensi ancaman dari Gunung Kerinci.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.