July 5, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Insiden Pendaratan Miring Batik Air di Bandara Soetta: Penyelidikan Dimulai

Pesawat Batik Air rute Makassar-Jakarta dengan nomor penerbangan ID-6506, jenis Boeing 737, mengalami insiden pendaratan yang tidak stabil di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, pada Minggu sore, 29 June 2025 – 2 hari. Peristiwa dramatis ini segera menarik perhatian publik setelah rekaman video momen pendaratan tersebut tersebar luas di media sosial, menunjukkan pesawat mendarat dengan kemiringan ekstrem yang nyaris membuat sayapnya menyentuh landasan pacu.

Kronologi Kejadian dan Respons Awal

Video berdurasi singkat yang viral tersebut memperlihatkan pesawat Batik Air dengan jelas mendarat dalam posisi miring yang tidak biasa. Meskipun berhasil mendarat dengan aman tanpa insiden lebih lanjut atau laporan cedera pada ratusan penumpangnya, visual yang terekam menimbulkan kekhawatiran di kalangan warganet dan praktisi penerbangan. Tayangan tersebut menunjukkan bagaimana pesawat sempat kehilangan keseimbangan horizontalnya sesaat sebelum roda menyentuh landasan, memicu spekulasi mengenai penyebab insiden.

Menanggapi insiden ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara segera mengonfirmasi kejadian tersebut dan memastikan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan signifikan pada pesawat. Pihak PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta juga menyatakan bahwa operasional bandara tidak terganggu dan semua prosedur keselamatan telah dipastikan berjalan dengan baik setelah insiden.

“Keselamatan penerbangan adalah prioritas utama kami. Setiap insiden, sekecil apapun, akan kami selidiki secara mendalam untuk memastikan penyebabnya dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Kami meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menunggu hasil investigasi resmi.”

— Juru Bicara Kementerian Perhubungan, [Nama Pejabat Fiktif]

Investigasi Mendalam dan Prioritas Keselamatan

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah bergerak cepat dengan menurunkan tim investigasi ke lokasi untuk mengumpulkan data dan fakta terkait insiden pendaratan miring ini. Data dari kotak hitam pesawat, yang meliputi Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), akan menjadi kunci dalam mengungkap penyebab pasti kejadian. KNKT akan menganalisis faktor-faktor seperti kondisi cuaca saat pendaratan, khususnya hembusan angin lintang (crosswind), performa pesawat, prosedur standar operasional (SOP) yang diterapkan oleh pilot, hingga faktor manusia.

Pihak maskapai Batik Air, yang berada di bawah naungan Lion Air Group, menyatakan siap bekerja sama penuh dengan KNKT dalam proses investigasi ini. Mereka menegaskan komitmennya terhadap standar keselamatan penerbangan yang tinggi dan secara berkala melakukan pelatihan ulang serta evaluasi kinerja pilot untuk menghadapi berbagai kondisi pendaratan. Insiden ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pemangku kepentingan di industri penerbangan nasional untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan prosedur operasional demi kenyamanan dan keamanan penumpang.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.