Jakarta Gelar Pertunjukan Kolosal, Raih Rekor MURI Lestarikan Budaya Betawi

Jakarta, 06 July 2025 – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sukses menggelar sebuah pertunjukan kolosal yang memukau ribuan warga dan pengunjung di area Car Free Day (CFD) Sudirman-Thamrin. Acara yang menampilkan perpaduan harmonis antara pencak silat dan berbagai seni tari tradisional Betawi ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai “Kolaborasi Pencak Silat dan Seni Tari Betawi Terbesar”.
Pertunjukan megah yang berlangsung pada Minggu (6/7/2025) ini melibatkan ratusan seniman bela diri dan penari, menunjukkan kekayaan budaya Betawi yang beragam. Sejak pagi hari, area CFD telah dipadati pengunjung yang antusias menyaksikan setiap sesi pertunjukan, mulai dari demonstrasi gerakan-gerakan dinamis pencak silat dari berbagai aliran, hingga tarian-tarian khas Betawi seperti Tari Topeng, Tari Japong, dan Tari Lenggang Nyai yang diiringi alunan musik gambang kromong dan tanjidor.
Melestarikan Warisan Budaya Betawi
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Jaya Permana, menyatakan bahwa acara ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya Betawi kepada generasi muda serta khalayak luas. Ia menekankan pentingnya menjaga warisan leluhur di tengah arus modernisasi.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian hari ini. Ini bukan hanya soal rekor, tetapi lebih dari itu, ini adalah perwujudan komitmen kita bersama untuk menjaga api semangat kebudayaan Betawi agar terus menyala. Pencak silat dan seni tari adalah identitas, cerminan jiwa kota ini,” ujar Jaya Permana dalam sambutannya.
Proses pemecahan rekor MURI disaksikan langsung oleh perwakilan MURI yang mengapresiasi skala dan koordinasi pertunjukan ini. Penyerahan piagam rekor dilakukan di tengah sorak-sorai penonton, menandai puncak acara yang penuh makna. Para peserta, mulai dari anak-anak hingga dewasa, tampil dengan penuh semangat, menampilkan gerakan dan ekspresi yang memesona, menunjukkan dedikasi mereka terhadap seni tradisional.
Daya Tarik Wisata dan Komitmen Berkelanjutan
Selain pencak silat dan tari, panggung utama juga diramaikan dengan pertunjukan musik tradisional Betawi, yang semakin menambah semarak suasana CFD. Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi sebuah perayaan budaya, tetapi juga mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk lebih mengenal dan mencintai keunikan budaya Betawi.
Seorang penonton bernama Rina (34), yang datang bersama keluarganya, mengungkapkan kekagumannya. “Jarang sekali ada kesempatan melihat pertunjukan sekomprehensif ini di ruang publik. Anak-anak saya jadi tahu lebih banyak tentang pencak silat dan tari Betawi. Ini harus sering-sering diadakan,” katanya dengan antusias.
Pemprov DKI Jakarta berencana menjadikan acara semacam ini sebagai agenda rutin untuk terus mempromosikan seni dan budaya Betawi. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk turut aktif dalam melestarikan berbagai bentuk kesenian tradisional, memastikan bahwa warisan budaya yang tak ternilai ini akan terus hidup dan berkembang di Ibu Kota.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda