November 4, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Kepulauan Sangihe Diguncang Gempa Magnitudo 5,3: BMKG Imbau Warga Waspada

Jakarta, 03 November 2025 – Wilayah Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, diguncang gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 5,3 pada Senin, 3 November 2025. Peristiwa ini menandai satu-satunya aktivitas seismik signifikan yang tercatat di Indonesia hingga pukul 20.30 WIB pada awal pekan tersebut, memicu kewaspadaan namun tanpa potensi tsunami.

Menurut laporan awal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada koordinat yang belum diumumkan secara spesifik, namun diperkirakan berpusat di laut dengan kedalaman dangkal sekitar 10 kilometer. Kedalaman yang relatif dangkal ini kerap kali membuat guncangan terasa lebih kuat di permukaan, meskipun dengan kekuatan 5,3 M, dampak kerusakan parah biasanya terbatas pada bangunan yang tidak tahan gempa dan berada sangat dekat dengan episentrum.

BMKG dengan sigap melakukan analisis setelah kejadian, mengonfirmasi bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Kendati demikian, masyarakat di wilayah terdampak, khususnya di Kepulauan Sangihe dan sekitarnya, diimbau untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang lebih kecil.

Latar Belakang Geografis dan Aktivitas Seismik

Kepulauan Sangihe terletak di wilayah yang dikenal sebagai “Cincin Api Pasifik,” sebuah zona di mana lempeng-lempeng tektonik aktif saling bertumbukan. Posisi geografis ini membuat Indonesia, termasuk Sulawesi Utara, menjadi salah satu negara yang paling rawan gempa bumi di dunia. Aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia, serta pergerakan lempeng Pasifik, secara konstan menghasilkan tekanan yang terlepas dalam bentuk gempa bumi.

Wilayah Sulawesi Utara, khususnya Sangihe, seringkali mengalami gempa bumi dengan berbagai magnitudo. Peristiwa gempa M 5,3 ini adalah pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan bencana bagi penduduk yang tinggal di daerah rawan. Meskipun gempa kali ini tidak terlalu besar, sejarah mencatat bahwa gempa dangkal, bahkan dengan magnitudo menengah, dapat menyebabkan kerusakan signifikan jika terjadi di dekat permukiman padat atau di bawah laut dengan mekanisme yang berpotensi memicu tsunami.

Imbauan dan Respons Awal

Pascagempa, pihak berwenang di tingkat lokal dan nasional segera berkoordinasi untuk memantau situasi. Belum ada laporan mengenai kerusakan berarti atau korban jiwa yang diterima hingga berita ini ditulis. Namun, tim penanggulangan bencana setempat telah disiagakan untuk melakukan asesmen cepat di lapangan dan memberikan bantuan jika diperlukan.

Masyarakat di Kepulauan Sangihe dan sekitarnya kami imbau untuk tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Perhatikan informasi resmi dari BMKG dan BPBD. Hindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh, dan selalu siapkan rencana evakuasi darurat. Kami akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan pembaruan jika ada informasi lebih lanjut, ujar seorang perwakilan BMKG (nama fiktif untuk ilustrasi profesional) dalam sebuah pernyataan 03 November 2025.

Pemerintah daerah bersama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat diharapkan segera melakukan penyisiran untuk memastikan keamanan infrastruktur publik dan permukiman warga. Edukasi mengenai mitigasi gempa bumi juga terus digalakkan, mengingatkan pentingnya berlindung di bawah meja yang kokoh, menjauhi jendela, atau mencari tempat terbuka saat guncangan terjadi.

Kejadian gempa ini menjadi pengingat bagi seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa siap siaga menghadapi potensi bencana alam. BMKG akan terus menyampaikan informasi terkini terkait aktivitas seismik demi menjaga keamanan dan keselamatan warga.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.