Komandan Jaringan Aibon Kogoya Dicokok, Terlibat Serangan Maut Brimob di Puncak
Seorang komandan lapangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di bawah jaringan Aibon Kogoya, Yanis Kogoya, berhasil ditangkap dalam operasi gabungan TNI-Polri di wilayah Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, pada 07 November 2025 dini hari. Penangkapan ini merupakan terobosan penting dalam upaya penegakan hukum terhadap kelompok separatis bersenjata yang kerap menebar teror di Bumi Cenderawasih.
Yanis Kogoya, yang diyakini memegang peran strategis sebagai koordinator logistik dan lapangan dalam struktur KKB pimpinan Aibon Kogoya, diduga kuat terlibat dalam serangkaian aksi kekerasan yang mengakibatkan kerugian jiwa dan materi. Salah satu tuduhan paling serius adalah keterlibatannya dalam operasi yang menewaskan seorang anggota Brimob dalam insiden baku tembak sengit di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, pada pertengahan bulan lalu.
Selain perannya dalam insiden maut tersebut, pihak berwenang juga mengungkap bahwa Yanis Kogoya merupakan penghubung utama dalam pasokan senjata dan komunikasi untuk kelompok Aibon Kogoya. Ia diketahui pernah menerima dan menyerahkan 31 butir amunisi berbagai kaliber serta sebuah telepon genggam kepada Aibon Kogoya. Amunisi dan alat komunikasi ini kemudian digunakan dalam sejumlah kegiatan teror dan serangan terhadap aparat keamanan serta warga sipil di wilayah pegunungan Papua.
Operasi Penangkapan dan Latar Belakang Kejahatan
Operasi penangkapan Yanis Kogoya merupakan hasil pengembangan intelijen mendalam yang dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz. Setelah memantau pergerakan Yanis selama beberapa waktu, tim gabungan TNI-Polri melancarkan operasi senyap di sebuah lokasi persembunyian yang terpencil. Proses penangkapan berlangsung tanpa perlawanan berarti, dan pelaku kini telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Keterlibatan Yanis dalam jaringan Aibon Kogoya bukan hanya sebatas logistik. Dokumen dan keterangan awal menyebutkan bahwa ia juga berperan aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan beberapa aksi kriminal lainnya, termasuk pembakaran fasilitas umum, penembakan pos keamanan, dan intimidasi terhadap masyarakat. Peran ganda Yanis sebagai pemasok dan komandan lapangan menjadikannya target prioritas bagi aparat keamanan.
“Penangkapan Yanis Kogoya adalah bukti nyata komitmen aparat keamanan dalam memberantas KKB dan menegakkan hukum di Papua,” ujar Kombes Pol. Faizal Ramadhan, Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, dalam konferensi pers yang diadakan siang ini. “Ini akan memutus mata rantai logistik dan komunikasi kelompok Aibon Kogoya, serta melemahkan kekuatan mereka secara signifikan. Kami akan terus memburu pelaku teror lainnya hingga Papua aman dan damai.”
Pentingnya Penangkapan dan Dampak bagi KKB
Penangkapan Yanis Kogoya ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap operasi KKB pimpinan Aibon Kogoya. Sebagai koordinator logistik, Yanis memegang kunci dalam rantai pasokan amunisi, senjata, dan kebutuhan dasar lainnya yang vital bagi keberlangsungan aktivitas bersenjata kelompok tersebut. Terputusnya jalur pasokan ini diperkirakan akan menyulitkan KKB untuk melancarkan serangan dan memperluas pengaruh mereka.
Selain itu, penangkapan ini juga mengirimkan pesan kuat kepada anggota KKB lainnya bahwa aparat keamanan tidak akan berhenti mengejar para pelaku kejahatan. Proses hukum terhadap Yanis Kogoya diharapkan dapat mengungkap lebih banyak informasi mengenai struktur organisasi, sumber pendanaan, dan jaringan dukungan KKB di Papua. Informasi ini krusial untuk strategi penegakan hukum di masa mendatang.
Pemerintah dan aparat keamanan terus mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dan tetap memberikan dukungan informasi yang akurat demi terciptanya keamanan dan ketertiban di Papua. Kasus Yanis Kogoya kini ditangani oleh penyidik guna pengembangan kasus lebih lanjut, termasuk mengidentifikasi dan menangkap pihak-pihak lain yang terlibat dalam jaringan terorisme bersenjata ini.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
