October 19, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Kontroversi VAR Melanda Arsenal: Dua Penalti Dibatalkan dalam Tiga Laga

Arsenal kembali dirugikan oleh keputusan Video Assistant Referee (VAR) setelah penalti yang diberikan kepada mereka dianulir saat bertandang ke markas Fulham pada 18 October 2025. Insiden ini menandai kali kedua dalam tiga pertandingan terakhir di mana The Gunners harus melihat keputusan penalti mereka dibatalkan oleh tinjauan VAR, memicu perdebatan sengit tentang konsistensi dan implementasi teknologi tersebut di Liga Primer Inggris.

Peristiwa terbaru ini terjadi pada momen krusial pertandingan. Wasit utama awalnya menunjuk titik putih setelah insiden di kotak penalti Fulham yang melibatkan pemain Arsenal. Namun, setelah tinjauan VAR yang memakan waktu cukup lama, keputusan tersebut dibatalkan. Tayangan ulang menunjukkan bahwa kontak yang terjadi dianggap tidak cukup signifikan untuk warranting penalti, atau adanya faktor lain yang menyebabkan VAR merekomendasikan peninjauan ulang, yang berujung pada perubahan keputusan awal.

Pembatalan penalti ini tidak hanya mengubah dinamika pertandingan, tetapi juga menambah daftar panjang pertanyaan seputar keefektifan dan objektivitas VAR, terutama bagi tim London Utara tersebut. Potensi gol dari titik putih yang hilang bisa menjadi penentu hasil akhir, dan dalam persaingan ketat di Liga Primer, setiap poin sangat berharga.

Pola Pembatalan yang Merugikan

Situasi serupa juga dialami Arsenal pada salah satu pertandingan Liga Primer sebelumnya, di mana penalti yang telah diberikan juga dianulir VAR setelah tinjauan mendalam. Pola pembatalan dua penalti dalam rentang tiga pertandingan terakhir ini telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan penggemar, manajemen, dan staf pelatih Arsenal.

Mereka mempertanyakan standar yang diterapkan oleh VAR, terutama ketika keputusan di lapangan yang dibuat oleh wasit utama diubah setelah tinjauan layar. Fans dan pengamat sepak bola menuntut transparansi lebih lanjut dan konsistensi dalam interpretasi peraturan, agar tidak ada tim yang merasa dirugikan secara sistematis.

“Ketika sebuah keputusan di lapangan diubah setelah tinjauan VAR, kita berharap ada bukti yang sangat jelas dan terang benderang bahwa keputusan awal adalah kesalahan yang fatal. Jika tidak, maka itu hanya menambah kebingungan dan frustrasi, terutama di momen-momen krusial pertandingan,” ujar salah seorang pengamat sepak bola nasional, mencerminkan sentimen yang berkembang.

Dampak dan Masa Depan VAR

Bagi Mikel Arteta, manajer Arsenal, dan timnya, setiap keputusan yang merugikan seperti ini memiliki dampak besar, terutama dalam persaingan ketat di puncak klasemen Liga Primer. Hilangnya potensi gol dari penalti bisa berarti hilangnya poin krusial yang pada akhirnya dapat menentukan posisi mereka di akhir musim atau bahkan peluang mereka dalam perburuan gelar juara.

Insiden-insiden ini juga menambah daftar panjang kritik terhadap VAR, yang oleh banyak pihak dianggap belum mencapai tingkat konsistensi dan efisiensi yang diharapkan. Meskipun tujuan utama VAR adalah meminimalkan kesalahan wasit dan memastikan keadilan, seringkali keputusan-keputusan yang dihasilkan justru memicu perdebatan yang lebih panas dan menimbulkan kontroversi baru.

Liga Primer Inggris terus berupaya menyempurnakan implementasi VAR, melakukan penyesuaian aturan dan protokol dari waktu ke waktu. Namun, insiden seperti yang dialami Arsenal menunjukkan bahwa perjalanan untuk mencapai konsensus dan penerimaan yang luas masih panjang. Tekanan akan semakin besar bagi otoritas wasit untuk memastikan transparansi dan konsistensi demi keadilan dalam setiap pertandingan, terutama di kompetisi sekompetitif Liga Primer.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.