Korban Ledakan SMAN 72 Stabil Pascaoperasi, Keluarga Ungkap Kondisi Wajah Terbakar
JAKARTA – Kabar melegakan datang dari Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih menyusul kondisi salah satu korban ledakan yang terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 72 Jakarta. Korban, yang identitasnya belum dirilis secara resmi oleh pihak rumah sakit, kini dinyatakan stabil setelah sebelumnya menjalani operasi krusial. Perkembangan positif ini disampaikan oleh Muhamad Nur Karim, kakak kandung korban, pada 08 November 2025, memberikan secercah harapan bagi keluarga yang sempat diliputi kecemasan mendalam.
Menurut penuturan Karim, adiknya sempat berada dalam kondisi yang sangat kritis pasca-insiden ledakan yang mengguncang lingkungan sekolah tersebut. Ia menjelaskan bahwa adiknya menderita luka bakar serius pada bagian wajah dan hingga saat ini masih belum dapat membuka mata sepenuhnya. Luka bakar ini menjadi fokus utama penanganan medis, mengingat dampak jangka panjangnya terhadap penglihatan dan kualitas hidup korban di masa mendatang.
Muhamad Nur Karim mengungkapkan bahwa pihak keluarga sempat dilanda kecemasan mendalam saat mengetahui adiknya berada di ambang batas antara hidup dan mati. Namun, ia kini bernapas lega setelah melihat adanya kemajuan signifikan dalam proses pemulihan. Karim juga mengapresiasi kerja keras tim dokter dan perawat yang telah merawat adiknya dengan penuh dedikasi sejak hari pertama dirawat.
“Alhamdulillah, sekarang kondisinya sudah mulai stabil setelah operasi. Walaupun wajahnya masih terlihat gosong dan belum bisa melek sempurna, ini sudah kemajuan besar bagi kami sekeluarga. Kami sangat bersyukur dan terus mendoakan agar adik saya bisa pulih total dan kembali beraktivitas,” ujar Muhamad Nur Karim dengan nada haru, saat diwawancarai awak media.
Detail Insiden dan Penyelidikan
Ledakan yang mengguncang SMAN 72 Jakarta dilaporkan terjadi beberapa waktu lalu, dan dugaan awal menunjuk pada kebocoran gas dari fasilitas laboratorium kimia sekolah. Insiden ini telah memicu keprihatinan serius mengenai standar keselamatan di fasilitas pendidikan, khususnya di laboratorium yang sering menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya.
Pihak kepolisian metropolitan Jakarta hingga 08 November 2025 masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk mengungkap secara tuntas penyebab pasti insiden tersebut. Beberapa saksi mata, termasuk siswa dan guru, telah dimintai keterangan untuk membantu proses investigasi. Hasil penyelidikan diharapkan dapat memberikan kejelasan serta menjadi dasar untuk langkah-langkah pencegahan di masa depan.
Dukungan dan Harapan Pemulihan
Pihak sekolah dan pemerintah daerah dilaporkan telah memberikan pendampingan kepada keluarga korban, baik dalam bentuk dukungan moral maupun bantuan finansial untuk biaya pengobatan. Komunitas sekolah juga menunjukkan solidaritas tinggi dengan menggalang dana dan doa bersama untuk kesembuhan para korban, menandakan adanya kepedulian kolektif terhadap tragedi ini.
Proses pemulihan korban diperkirakan akan memakan waktu cukup lama, terutama untuk penanganan luka bakar dan rehabilitasi. Selain aspek fisik, dukungan psikologis juga sangat dibutuhkan untuk membantu korban menghadapi trauma pasca-insiden. Keluarga berharap agar adiknya dapat segera kembali beraktivitas dan melanjutkan pendidikannya setelah pulih sepenuhnya, meskipun menyadari jalan panjang yang harus dilalui. Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak akan urgensi keselamatan di lingkungan pendidikan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
