November 1, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

KPK Sita Aset di Cilegon, Dalami Jejak Korupsi PGN-Isargas

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukkan taringnya dalam upaya pemberantasan korupsi dengan menyegel sejumlah aset di Kota Cilegon, Banten. Pada 31 October 2025, penyidik KPK dilaporkan telah menyegel satu unit kantor berlantai dua di atas lahan seluas 300 meter persegi serta sejumlah aset pipa gas strategis. Tindakan ini merupakan bagian dari penelusuran aset terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam transaksi jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dan PT Inti Alasindo Energi (Isargas) pada kurun waktu 2017-2022. Penyitaan ini bertujuan untuk melacak dan mengamankan aset hasil kejahatan yang diduga merugikan keuangan negara dalam jumlah signifikan.

Pengembangan Penyidikan dan Lacak Aset

Penyitaan aset di Cilegon ini menjadi babak baru dalam pengembangan penyidikan kasus korupsi yang telah menjadi sorotan publik. Aset properti berupa kantor tersebut diduga kuat terkait dengan salah satu pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, atau digunakan sebagai sarana pencucian uang dari hasil korupsi. Keberadaan aset-aset ini di Cilegon, sebuah kota industri yang memiliki peran vital dalam distribusi energi, semakin mengindikasikan kompleksitas dan cakupan jaringan korupsi yang luas.

Selain kantor, penyidik juga menyita sejumlah aset pipa gas yang terhubung dengan infrastruktur distribusi energi di wilayah tersebut. Penelusuran terhadap aset vital ini menunjukkan keseriusan KPK untuk membongkar tuntas praktik rasuah yang tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas pasokan energi nasional. Tim penyidik akan terus mendalami kepemilikan dan keterkaitan aset-aset ini dengan aliran dana ilegal dari kasus PGN-Isargas, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan pihak-pihak lain yang belum terungkap.

Juru Bicara KPK sebelumnya telah menjelaskan bahwa proses penyitaan ini didasarkan pada bukti-bukti yang kuat dan hasil pengembangan dari pemeriksaan saksi serta analisis dokumen keuangan. “Setiap aset yang terbukti berasal dari tindak pidana korupsi akan kami kejar dan sita untuk kemudian dikembalikan kepada negara,” tegasnya dalam kesempatan terpisah. Langkah ini diharapkan tidak hanya mengembalikan kerugian negara, tetapi juga memberikan efek jera yang kuat bagi para calon koruptor.

Dampak dan Komitmen Pemberantasan Korupsi

Kasus korupsi PGN-Isargas mencuat ke publik setelah KPK memulai penyelidikan secara intensif. Dugaan awal menunjukkan adanya penyimpangan dalam proses transaksi jual beli gas yang berpotensi mengakibatkan kerugian negara mencapai triliunan rupiah. Modus operandinya diduga melibatkan penetapan harga yang tidak wajar, penyalahgunaan wewenang, serta transaksi fiktif yang menguntungkan pihak-pihak tertentu yang terafiliasi dengan tersangka. Beberapa mantan pejabat PGN dan pihak swasta dari Isargas telah ditetapkan sebagai tersangka, dengan peran yang bervariasi dalam memuluskan praktik rasuah tersebut.

KPK secara konsisten menekankan pentingnya strategi pemiskinan koruptor melalui penyitaan aset. Upaya ini merupakan bagian integral dari pemulihan keuangan negara dan sekaligus sebagai penegasan bahwa hasil kejahatan tidak akan bisa dinikmati.

Penyitaan aset ini bukan hanya sekadar mengamankan barang bukti, tetapi juga merupakan bagian integral dari upaya kami untuk memulihkan kerugian negara,” terang sumber internal KPK yang tidak bersedia disebutkan namanya. “Kami berkomitmen untuk mengejar setiap rupiah hasil kejahatan korupsi, di mana pun aset itu disembunyikan dan atas nama siapa pun itu dialihkan. Ini adalah pesan tegas bahwa korupsi tidak akan pernah berbalas manis dan akan selalu terungkap. Integritas sektor energi adalah prioritas.

Setelah penyitaan, KPK akan melakukan penilaian terhadap aset-aset tersebut untuk menghitung nilai kerugian negara yang dapat dipulihkan. Proses ini akan dilanjutkan dengan serangkaian pemeriksaan lebih lanjut terhadap pihak-pihak terkait dan potensi penetapan tersangka baru jika ditemukan bukti permulaan yang cukup. Langkah agresif KPK dalam menyita aset di Cilegon ini diharapkan memberikan efek jera bagi para pelaku korupsi dan menjadi sinyal kuat bahwa upaya pemberantasan korupsi tidak akan berhenti pada penetapan tersangka, melainkan hingga pemulihan aset negara secara optimal. Pengungkapan kasus ini juga diharapkan dapat menjadi momentum untuk perbaikan tata kelola di sektor energi, khususnya di BUMN, demi terciptanya pemerintahan yang bersih dan transparan yang pada akhirnya akan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.