Kritik Tajam untuk Kebijakan Transfer Manchester United, Lini Tengah Jadi Sorotan

Analisis Owen Hargreaves: Prioritas yang Kurang Tepat
Pakar sepak bola dan mantan gelandang tim nasional Inggris, Owen Hargreaves, baru-baru ini menyuarakan keprihatinan seriusnya terhadap strategi transfer Manchester United selama jendela transfer musim panas lalu. Hargreaves menyoroti apa yang ia nilai sebagai keputusan keliru klub yang terlalu fokus pada pengeluaran besar untuk lini serang, sementara kebutuhan fundamental di lini tengah, khususnya sektor defensif, disebutnya masih jauh dari kata terpenuhi. Komentar ini menambah panjang daftar kritik yang mengemuka terkait arah pembangunan skuad Setan Merah di bawah manajer Erik ten Hag.
Dalam analisisnya, Hargreaves, yang juga pernah membela Manchester United, mengungkapkan kebingungannya melihat alokasi dana transfer yang mencapai ratusan juta poundsterling. Ia mengakui bahwa investasi pada pemain seperti Rasmus Hojlund di lini depan dan Mason Mount yang berposisi sebagai gelandang serang, serta kiper Andre Onana, merupakan langkah-langkah yang bertujuan memperkuat tim. Namun, bagi Hargreaves, pengeluaran tersebut tidak diimbangi dengan prioritas yang sama untuk posisi vital di lini tengah, yang berfungsi sebagai jantung dan penyeimbang tim.
Kritik Hargreaves secara spesifik mengarah pada kebutuhan akan kedalaman dan kualitas yang lebih baik di area sentral lapangan, terutama untuk melindungi lini pertahanan. Menurutnya, sebuah tim ambisius yang ingin bersaing di level tertinggi Liga Primer Inggris dan kompetisi Eropa wajib memiliki fondasi lini tengah yang kokoh dan bervariasi.
“Dengan dana yang begitu besar digelontorkan untuk lini depan, sangat disayangkan kebutuhan krusial di jantung permainan, yakni lini tengah, justru terabaikan. Ini adalah area di mana United seringkali terlihat rentan, dan keputusan ini bisa berdampak signifikan pada stabilitas tim sepanjang musim,” ujar Hargreaves dalam komentarnya yang beredar luas.
Dampak pada Keseimbangan Tim dan Performa Musim Ini
Komentar Hargreaves bukan tanpa dasar. Sejak awal musim, Manchester United memang kerap menghadapi tantangan dalam mengontrol lini tengah dan menjaga keseimbangan permainan. Absennya atau performa yang tidak konsisten dari pilar seperti Casemiro, yang merupakan salah satu gelandang bertahan murni dengan pengalaman puncak, seringkali membuat pertahanan United terekspos. Kedalaman skuad di posisi tersebut dianggap kurang memadai, dengan opsi seperti Scott McTominay dan Christian Eriksen yang memiliki profil berbeda dan belum tentu cocok untuk peran gelandang bertahan tunggal atau ganda di setiap pertandingan krusial.
Keseimbangan lini tengah sangat fundamental dalam sepak bola modern. Lini ini tidak hanya bertugas memutus serangan lawan, tetapi juga sebagai motor penggerak transisi dari pertahanan ke penyerangan. Kekurangan di area ini dapat membebani lini belakang dan membatasi potensi serangan, meskipun klub telah mengeluarkan dana fantastis untuk penyerang.
Hingga 16 October 2025, Manchester United masih berusaha menemukan konsistensi dalam performa mereka. Tekanan pun kian bertambah bagi Erik ten Hag untuk meramu komposisi lini tengah yang optimal dengan skuad yang ada. Pertanyaan besar yang kini menghantui para penggemar dan pengamat adalah apakah keputusan transfer yang dianggap salah fokus ini akan menghambat ambisi Manchester United untuk kembali ke puncak kejayaan di kancah domestik dan Eropa.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda