Mantan Menag Suryadharma Ali Berpulang, Tinggalkan Jejak Politik dan Agama

Kabar duka menyelimuti kancah perpolitikan nasional. Mantan Menteri Agama Republik Indonesia, Suryadharma Ali, dikabarkan meninggal dunia pada Kamis, 31 Juli 2025. Tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menghembuskan napas terakhirnya di usia 69 tahun, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, serta seluruh kader PPP dan masyarakat yang mengenalnya. Kabar kepergian almarhum telah dikonfirmasi oleh sejumlah sumber terdekat dan petinggi partai sejak pagi ini, 31 July 2025.
Sosok Kunci dalam Perjalanan PPP
Suryadharma Ali dikenal luas sebagai salah satu figur sentral dalam sejarah Partai Persatuan Pembangunan. Ia meniti karier politiknya dari bawah, hingga akhirnya dipercaya memegang pucuk pimpinan partai sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP. Di bawah kepemimpinannya, PPP menghadapi berbagai dinamika politik nasional, termasuk Pemilihan Umum 2014. Dedikasinya terhadap partai dan komitmennya terhadap nilai-nilai Islam menjadi ciri khas perjalanannya di kancah politik. Ia sering disebut sebagai jembatan antara generasi senior dan junior di PPP, serta figur yang mampu menjaga soliditas partai di tengah berbagai gejolak.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Agama, Suryadharma Ali juga pernah mengemban amanah sebagai Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pengalamannya di berbagai posisi kabinet menunjukkan kapabilitasnya dalam mengelola sektor publik dan memahami kebutuhan masyarakat luas. Rekam jejaknya yang panjang di pemerintahan dan parlemen (ia juga pernah menjadi anggota DPR RI) menjadi bukti komitmennya terhadap pengabdian kepada negara.
Dedikasi di Kementerian Agama dan Perjalanan Hukum
Periode Suryadharma Ali sebagai Menteri Agama (2009-2014) menjadi salah satu babak penting dalam kariernya yang banyak disorot publik. Selama menjabat, ia fokus pada peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji, penguatan moderasi beragama, dan revitalisasi lembaga pendidikan keagamaan. Namun, masa jabatannya juga diwarnai oleh tantangan, terutama terkait dugaan kasus korupsi penyelenggaraan ibadah haji dan dana optimalisasi Kementerian Agama. Kasus tersebut berujung pada proses hukum yang panjang dan akhirnya vonis bersalah dari pengadilan.
Meski menghadapi cobaan berat di akhir karier politiknya, Suryadharma Ali tetap diingat oleh sebagian besar kader PPP sebagai sosok yang tidak pernah lelah berjuang untuk partainya dan selalu menempatkan kepentingan umat di atas segalanya. Kepergiannya meninggalkan kekosongan dalam jajaran tokoh senior yang memiliki pengalaman panjang di pemerintahan dan dunia politik.
“Kami sangat berduka dan kehilangan sosok senior yang telah mendedikasikan hidupnya untuk partai dan bangsa. Almarhum adalah teladan dalam berjuang, pengayom bagi kami semua, dan seorang politisi ulung yang selalu mengedepankan nilai-nilai persatuan,” ujar salah seorang petinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang enggan disebut namanya, mengungkapkan rasa kehilangannya.
Rencananya, jenazah almarhum akan disemayamkan di kediaman pribadinya sebelum dimakamkan sesuai dengan tradisi keluarga. Kepergian Suryadharma Ali menjadi pengingat akan dinamika perjalanan seorang tokoh publik yang telah melewati berbagai episode dalam sejarah bangsa, dari puncak kekuasaan hingga menghadapi tantangan hukum. Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda