November 2, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Misteri Dua Kerangka: Mengapa Korban Kebakaran Kwitang Baru Terungkap Berbulan Kemudian?

JAKARTA – Penemuan dua kerangka manusia di Gedung Astra Credit Companies (ACC) di Kwitang, Jakarta Pusat, pada Kamis, 30 Oktober 2025, telah menyisakan pertanyaan besar di benak publik. Penemuan yang mengejutkan ini terjadi berbulan-bulan setelah insiden kebakaran hebat yang melanda gedung tersebut saat demonstrasi besar pada Agustus 2025. Pihak kepolisian akhirnya mengungkapkan alasan di balik penundaan penemuan jasad korban yang begitu lama, memicu sorotan terhadap prosedur penanganan pasca-bencana.

Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat, Kombes Pol. [Nama Fiktif Kapolres], dalam konferensi pers yang diadakan pada 02 November 2025, menjelaskan bahwa kondisi bangunan yang rusak parah dan tidak stabil menjadi kendala utama dalam proses penyisiran awal. “Setelah kebakaran pada Agustus 2025, kami bersama tim pemadam kebakaran dan penyelamat fokus pada penanganan korban luka yang ditemukan segera, serta memastikan api benar-benar padam dan tidak ada potensi keruntuhan yang membahayakan warga sekitar,” ujar Kombes Pol. [Nama Fiktif Kapolres].

Kronologi Kebakaran dan Penemuan Mengejutkan

Kebakaran Gedung ACC Kwitang pada Agustus 2025 terjadi di tengah demonstrasi massa yang berakhir ricuh. Api dengan cepat melahap sebagian besar lantai atas bangunan komersial tersebut, menyebabkan kerusakan struktural yang signifikan dan menelan korban luka-luka yang segera dievakuasi. Saat itu, operasi pencarian dan penyelamatan difokuskan pada area yang lebih mudah diakses dan dianggap berpotensi terdapat korban.

Penemuan dua kerangka tersebut baru terungkap pada 30 Oktober 2025, ketika tim kontraktor sedang melakukan penilaian kerusakan dan persiapan awal untuk proses perbaikan atau pembongkaran gedung. Para pekerja menemukan sisa-sisa tulang belulang manusia di area yang tertimbun puing-puing tebal dan sulit dijangkau di salah satu lantai atas yang runtuh.

Menurut keterangan saksi mata dari tim konstruksi, lokasi penemuan kerangka berada di bagian gedung yang mengalami kerusakan terparah dan memerlukan alat berat untuk membersihkan puing-puing. “Kami tidak menyangka akan menemukan jasad. Saat membersihkan tumpukan beton dan baja, kami melihat sesuatu yang mencurigakan dan langsung melaporkannya ke pihak berwajib,” kata seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya.

Alasan di Balik Penundaan: Tantangan Penyelidikan

Kombes Pol. [Nama Fiktif Kapolres] menegaskan bahwa keterlambatan penemuan ini bukan karena kelalaian, melainkan kompleksitas situasi pasca-kebakaran. “Area di mana kerangka ditemukan adalah salah satu titik paling berbahaya dan tidak stabil. Tim forensik dan SAR kami tidak bisa langsung masuk karena risiko ambruk yang sangat tinggi. Butuh waktu untuk menstabilkan struktur dan mendapatkan izin keamanan untuk penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya.

“Kami memahami kekhawatiran publik. Namun, keselamatan tim penyelamat adalah prioritas utama. Area tersebut tertutup oleh material yang sangat padat dan panas selama berminggu-minggu, membuat proses identifikasi awal korban menjadi sangat menantang dan berisiko tinggi. Ini adalah proses yang memakan waktu dan membutuhkan tahapan yang sangat hati-hati,” tutur Kombes Pol. [Nama Fiktif Kapolres] dalam pernyataannya.

Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengidentifikasi kedua kerangka tersebut. Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri telah dikerahkan untuk melakukan autopsi dan analisis DNA. Proses ini diharapkan dapat mengungkap identitas korban, usia, jenis kelamin, serta penyebab pasti kematian. Diduga kuat, kedua korban adalah individu yang terjebak di dalam gedung saat kebakaran terjadi dan tidak berhasil menyelamatkan diri.

Insiden ini menjadi pengingat pahit akan bahaya yang melekat pada kerusuhan massa dan pentingnya protokol keselamatan yang ketat dalam penanganan bencana. Pihak kepolisian berjanji akan memberikan informasi terkini kepada publik seiring dengan perkembangan penyelidikan identifikasi korban dan penyebab penundaan penemuan ini akan dijadikan bahan evaluasi untuk prosedur tanggap darurat di masa mendatang.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.