Misteri Kerangka Kwitang Terkuak: Korban Hilang Kerusuhan Agustus Teridentifikasi
JAKARTA – Setelah puluhan tahun menjadi misteri, identitas dua kerangka manusia yang ditemukan di gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat, akhirnya terungkap. Hasil tes DNA secara definitif mengonfirmasi bahwa kedua jasad tersebut adalah Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid, yang diyakini merupakan korban hilang saat kerusuhan pada Agustus puluhan tahun silam.
Penemuan Tragis di Gedung Terlantar
Penemuan mengejutkan ini bermula dari proses renovasi di gedung ACC Kwitang yang telah lama terbengkalai. Para pekerja konstruksi menemukan sisa-sisa kerangka manusia di area tersembunyi, memicu penyelidikan besar-besaran oleh pihak kepolisian dan tim forensik. Kondisi kerangka yang sudah sangat lapuk menunjukkan bahwa jasad tersebut telah berada di lokasi tersebut selama bertahun-tahun, bahkan mungkin puluhan tahun.
Kepolisian segera mengamankan lokasi penemuan dan mengumpulkan bukti-bukti forensik. Tantangan utama dalam identifikasi awal adalah minimnya petunjuk di sekitar lokasi serta kondisi jasad yang sudah tidak utuh. Tim DVI (Disaster Victim Identification) dari Kepolisian Republik Indonesia kemudian mengambil alih proses identifikasi, fokus pada analisis antropologi forensik dan pengambilan sampel DNA.
DNA Konfirmasi Identitas, Akhiri Penantian Panjang
Setelah serangkaian pengujian laboratorium yang cermat, termasuk perbandingan sampel DNA dengan keluarga korban yang pernah melaporkan kehilangan anggota keluarganya pada masa kerusuhan, titik terang akhirnya muncul. Pada 07 November 2025, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya mengumumkan hasil tes DNA yang memastikan identitas kedua kerangka tersebut.
Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid adalah dua nama yang telah lama masuk dalam daftar orang hilang sejak gejolak sosial dan kerusuhan pecah pada Agustus di tahun-tahun lalu. Penemuan ini membawa titik terang sekaligus duka mendalam bagi keluarga yang telah puluhan tahun menanti kabar mengenai keberadaan orang-orang terkasih mereka. Keduanya diyakini menjadi korban yang terjebak atau tewas dalam kekacauan saat itu, lalu jasadnya tak pernah ditemukan hingga kini.
“Kami tak pernah menyerah mencari. Meski kini kebenaran yang terungkap adalah kenyataan pahit, setidaknya kami bisa menemukan mereka dan memberikan pemakaman yang layak. Ini adalah akhir dari penantian yang tak berujung,” ujar perwakilan keluarga Reno Syahputra Dewo, dengan suara bergetar menahan tangis, saat dihubungi 07 November 2025 usai menerima kabar.
Memori Kerusuhan dan Pencarian Keadilan
Kasus ini kembali mengingatkan publik akan luka lama yang diakibatkan oleh kerusuhan Agustus, sebuah periode kelam dalam sejarah bangsa yang meninggalkan banyak korban, baik meninggal dunia maupun hilang tanpa jejak. Identifikasi kedua korban ini menjadi pengingat penting akan perlunya terus mengupayakan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka yang masih berjuang mencari jawaban.
Pihak kepolisian menyatakan akan terus mendalami kasus ini, meskipun tantangan untuk mengungkap detail kejadian puluhan tahun lalu sangat besar. Proses selanjutnya adalah penyerahan jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan. Diharapkan, penemuan ini dapat memberikan sedikit ketenangan bagi keluarga korban dan menjadi langkah maju dalam upaya penyelesaian kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
