October 14, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Muktamar X PPP Ricuh di Ancol: Adu Jotos Warnai Pemilihan Ketua

JAKARTA – Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berlangsung pada Sabtu, 27 September 2025 di Ancol, Jakarta Utara, diwarnai kericuhan serius hingga insiden baku hantam antarpeserta. Kejadian ini mencoreng agenda konsolidasi partai berlambang Kabah tersebut dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai soliditas internal menjelang kontestasi politik mendatang.

Ajang lima tahunan yang seharusnya menjadi momentum persatuan dan perumusan strategi partai, justru berujung pada gesekan fisik. Insiden tersebut menjadi puncak dari memanasnya tensi antara sejumlah faksi yang memperebutkan posisi strategis dan arah kebijakan partai ke depan. Sejumlah delegasi dan saksi mata menyebutkan bahwa kericuhan bermula dari perbedaan pandangan dalam pembahasan tata tertib dan validasi peserta Muktamar.

Kronologi Kericuhan dan Sumber Konflik

Menurut pantauan di lokasi, tanda-tanda ketegangan sudah terlihat sejak pagi hari ketika proses registrasi peserta mengalami kendala. Beberapa delegasi mengeluhkan validitas mandat dari perwakilan cabang, yang kemudian memicu adu argumen. Puncak kekacauan terjadi pada sesi pleno pembukaan yang membahas agenda dan pemilihan pimpinan sidang.

Ketua Steering Committee Muktamar X PPP, [Nama Pejabat SC], dalam konferensi pers singkatnya, mengakui adanya insiden tersebut. Memang ada sedikit dinamika di lapangan yang berujung pada kesalahpahaman. Namun, kami memastikan situasi telah terkendali, ujarnya, meskipun ia tidak merinci lebih jauh mengenai insiden baku hantam yang terekam dalam sejumlah video amatir dan tersebar di media sosial. Beberapa sumber internal menyebutkan bahwa pemicu utama adalah dugaan adanya manuver dari salah satu kubu untuk memuluskan calon ketua umum tertentu, yang ditolak keras oleh kubu lainnya.

Insiden fisik dilaporkan terjadi di area lobi dan aula utama Muktamar, melibatkan puluhan orang yang saling dorong dan berujung pada adu jotos. Pihak keamanan internal partai dibantu oleh aparat kepolisian yang berjaga di lokasi, harus bekerja keras untuk meredakan situasi dan memisahkan kelompok yang bertikai. Akibatnya, agenda Muktamar sempat terhenti selama beberapa jam, menyebabkan penundaan sejumlah pembahasan penting.

Dampak dan Seruan Persatuan Menuju Pemilu 2029

Kericuhan di Muktamar X ini jelas menjadi pukulan telak bagi citra PPP, partai Islam tertua di Indonesia yang tengah berjuang untuk mengembalikan kejayaannya di panggung politik nasional. Perpecahan internal yang terekspos ke publik dikhawatirkan akan semakin memperlemah posisi partai di mata konstituen, terutama menjelang Pemilu 2029.

Kami sangat menyesalkan insiden yang terjadi. Muktamar seharusnya menjadi ajang konsolidasi, bukan perpecahan. Semua pihak harus menahan diri dan mengedepankan kepentingan partai di atas segalanya, terutama demi kemaslahatan umat dan bangsa, ujar [Nama Tokoh Senior PPP], salah satu tokoh senior PPP, yang turut menyaksikan kejadian tersebut dengan nada prihatin.

Hingga 28 September 2025, meski situasi di Ancol dikabarkan telah berangsur kondusif dan Muktamar kembali dilanjutkan, tensi politik internal di PPP diperkirakan masih tinggi. Tugas berat menanti pimpinan terpilih untuk menyatukan kembali faksi-faksi yang bertikai dan memulihkan kepercayaan publik. Kegagalan dalam mengelola konflik internal ini dapat berdampak fatal bagi kelangsungan PPP sebagai kekuatan politik signifikan di masa depan.

Para pengamat politik menilai, insiden di Muktamar X PPP ini adalah cermin dari belum tuntasnya masalah konsolidasi pasca-pemilu terakhir serta perebutan pengaruh di tubuh partai. PPP dituntut untuk segera mencari solusi permanen terhadap persoalan internal ini agar dapat fokus pada peran legislatif dan persiapan menghadapi tantangan politik mendatang.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.